Indonesia Bersiap Terjun Jurang Resesi, Sri Mulyani: Perkiraan Tahun ini Minus 1,1 persen

23 September 2020, 13:55 WIB
Sri Mulyani /PMJ News

 

MANTRA SUKABUMI - Indonesia diperkirakan siap menuju jurang resesi, perkiraan tersebut disampaikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sri Mulyani.

Hal itu disebabkan perkiraan yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dilihat berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 mencapai minus 2,9 persen sampai minus 1,0 persen.

Jika diprediksi secara keseluruhan di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.

Baca Juga: Relaksasi Iuran Jaminan Sosial bagi Pekerja Akan Dipertahankan Sampai Ekonomi Nasional Pulih

Baca Juga: Informasi Perjalanan Kereta dan Ketentuan Perjalanan di Masa Pandemi COVID-19

“Kemenkeu melakukan revisi forecast pada September ini yang sebelumnya kita memperkirakan untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Kemudian forecast terbaru kita adalah kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen,” ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News pada Rabu, 23 September 2020.

Pertumbuhan ekonomi dalam kuartal III mendatang akan berada dalam teritori negatif. Sementara, kuartal IV mendekati nol persen.

“Kita upayakan kuartal IV untuk bisa mendekati nol persen atau positif,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Perhatian? Inilah Berbagai Kendala dalam Penyaluran Subsidi Gajih atau Upah

Masih dari keterangan Menkeu, kuartal III dari sisi konsumsi RT dan LNPRT masih diperkirakan berada di zona kontraksi yaitu minus 3 persen hingga 1,5 persen dengan total outlook 2020 di kisaran kontraksi 2,1 persen hingga minus 1 persen.

Selanjutnya, untuk konsumsi pemerintah pada kuartal III diperkirakan mengalami mengalami pertumbuhan positif yang sangat tinggi yaitu 9,8 persen hingga 17 persen karena adanya akselerasi belanja.

Baca Juga: Viral Odading Mang Oleh, Inilah Resep Membuat Odading Lezat dan Mudah

“Untuk keseluruhan tahun kita ada antara di positif 0,6 persen hingga 4,8 persen untuk konsumsi pemerintah. Jadi pemerintah sudah melakukan all out melalui kebijakan belanja atau ekspansi fiskalnya untuk counter cyclical,” jelasnya menutup pembicaraan.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler