MANTRA SUKABUMI - Harga minyak melonjak naik pada Rabu pagi Waktu Indonesia Barat (WIB) akibat terabaikannya penguncian di Eropa yang tidak terlalu ketat.
Selain itu, harga minyak yang melonjak naik juga diakibatkan dari lambatnya perkiraan untuk pemulihan permintaan bahan bakar minyak.
Amerika Serikat mulai memvaksin warganya ketika jumlah kematian akibat virus corona di negara Super Power tersebut melewati angka 300.000.
Baca Juga: Ganas Pada Jokowi, Ferdinand Sebut Pria Ini Sekarang Terima Jabatan, Suryo Prabowo: Salahnya Dimana?
Bukan hanya di Amerika Serikat Saja yang memvaksin warganya, Negara Inggris dan Kanada juga sudah mulai melakukan penyuntikan.
Dikutip mantrasukabumi.com dari laman antaranews pada rabu, 16 Desember 2020, bahwa kenaikan harga minyak melonjak naik pada saat Amerika Serikat mylai memvaksin warganya.
Harga minyak melesat naik pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), pada saat investor terlalu fokus terhadap peluncuran vaksin virus corona, sehingga melupakan pengetatan penguncian di Eropa dan pemulihan permintaan bahan bakar minyak lebih lambat dari perkiraan.
Baca Juga: Twitter Umumkan Akan Tutup Aplikasi Layanan Periscope pada Maret 2021
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 47 sen atau 0,9 persen, menjadi 50,76 dolar AS per barel.