Kamis 16 April 2020, Pendaftaran Terakhir Kartu Pra Kerja Gelombang 1

- 13 April 2020, 15:38 WIB
ILUSTRASI kartu pra-kerja.*
ILUSTRASI kartu pra-kerja.* /Prakerja.go.id

MANTRA SUKABUMI - Menyiasati dampak pandemi covid-19 sekaligus menjalankan program peningkatan sumber daya manusia, pemerintah membuat Program Kartu Pra Kerja yang dirilis secara resmi 20 Maret 2020.

Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya yang terdampak sosial ekonomi akibat pandemi covid-19.

Dalam hal ini pemerintah telah merencanakan sampai akhir 2020, akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran dengan kuota peserta sebanyak 5,6 juta orang.

Setelah dibuka, kurang dari sehari setelah pendaftaran dibuka, Pendaftar Kartu Pra Kerja telah mencapai 1.432.133 orang.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat terdapat 73,85 % peserta terdaftar yang sudah lolos verifikasi email. Sementara peserta terdaftar yang sudah lolos verifikasi NIK sebanyak 43,65 % atau 624.090 orang. Peserta yang sudah mengambil program pelatihan atau join batch sebanyak 77.834 orang atau sebesar 5,43 % dari yang sudah terdaftar.

Baca Juga: Dibuka Kurang 1 Hari, Pendaftar Kartu Pra Kerja Capai 1.432.133 Orang

“Kami melihat antusiasme ini sebagai refleksi dari ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap program Kartu Prakerja,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Minggu malam, 12 April 2020.

Sebagai tindak lanjut dari respon tersebut, Airlangga mengatakan, pemerintah akan memastikan kapasitas dari sistem Kartu Prakerja mampu melayani dengan baik. Di samping itu, keamanan data dan server dari serangan juga tentu menjadi fokus perhatian. 

“Dari total yang telah registrasi  sebanyak 1,4 juta itu, pernah dalam 1 menit, pendaftar Kartu Prakerja mencapai 80.000 orang pada saat yang bersamaan, sehingga kapasitas server akhirnya ditingkatkan,” ujar Airlangga. 

Menurut Airlangga, sasaran program Kartu Prakerja ini adalah para Pekerja, Pencari Kerja dan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Pemerintah melakukan pendataan melalui Kementerian dan Pemerintah Daerah, terutama melalui dinas-dinas Ketenagakerjaan, Pariwisata, Koperasi dan UKM, Perindag dan juga pada sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan ritel.

Baca Juga: PPNI: 12 Perawat yang Meninggal karena Terinfeksi Virus Corona

“Pendataan yang telah dilakukan bukan merupakan pendaftaran. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui wesite resmi Prakerja. Saya menghimbau masyarakat yang telah melaporkan ke Kementerian atau lembaga dan dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja,” lanjutnya. 

Airlangga menambahkan, program ini juga mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah. Hal itu bertujuan supaya bantuan lebih merata.

“Prioritas atau fokus program Kartu Prakerja adalah pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan yang melakukan pendataan para Pekerja tersebut,” kata Airlangga.

Artikel ini telah tayang di www.pikiran-rakyat.com dengan judul "Pendaftar Kartu Pra Kerja Membludak, Kuota Peserta 5,6 Juta Orang"

Ia pun memaparkan, lebih dari 900 pelatihan online dari beragam jenis dan tingkatan akan tersedia di 8 platform digital. Setengahnya adalah jenis pelatihan yang praktis, ringan dan dapat menghasilkan pendapatan baru.

Baca Juga: Sambut Bulan Suci Ramadan Ditengah Wabah Corona, Warga Cisolok Buat Kentungan

Contohnya program pelatihan itu adalah Pengenalan Teknologi Informasi untuk Pemula, Akuntansi untuk Pemula, Pelatihan Da’i Muda, Menjadi MC Andal, Manajemen Warung Kopi, Bahasa Inggris Praktis untuk Pelaku Pariwisata, Dasar Keterampilan Housekeeping, dan Belajar Menjadi Telemarketer. 

“Pendaftaran pada gelombang pertama akan dibuka sampai dengan Kamis 16 April 2020. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di gelombang selanjutnya, tanpa harus melakukan proses pendaftaran lagi,” kata Airlangga.

Penerimaan peserta gelombang pertama akan disampaikan pada Jumat 17 April 2020. Sementara pelatihan dimulai sehari setelahnya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menggunanakan Masker yang Benar? Ini Penjelasannya

Setiap minggunya hingga minggu ke-4 November 2020, program ini akan membuka kuota untuk sekitar 164.000 peserta. Namun dengan mempertimbangkan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi, kuota 164.000 peserta per minggu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.

“Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp 20 triliun, jumlah peserta yang ikut akan bisa mencapai 5,6 juta orang,” tuturnya. **

 

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah