Setelah Anda mengetahui tujuan keuangan Anda, Anda bisa mulai memilih instrumen investasi yang tepat.
2. Kenali profil risiko Anda
Profil risiko adalah tingkat toleransi Anda terhadap risiko. Jika Anda memiliki profil risiko yang rendah, Anda sebaiknya memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah pula. Sebaliknya, jika Anda memiliki profil risiko yang tinggi, Anda bisa memilih instrumen investasi yang memiliki risiko lebih tinggi.
3. Lakukan riset sebelum berinvestasi
Jangan asal berinvestasi tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Pelajari secara mendalam tentang instrumen investasi yang Anda minati, termasuk risiko dan potensi keuntungannya.
Anda bisa membaca buku, artikel, atau menonton video tentang investasi untuk menambah pengetahuan Anda. Anda juga bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran yang tepat.
4. Diversifikasikan portofolio investasi Anda
Diversifikasi adalah strategi investasi yang membagi aset Anda ke dalam berbagai instrumen investasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko investasi Anda.
Misalnya, jika Anda berinvestasi di saham, Anda bisa membagi aset Anda ke dalam saham berbagai sektor atau perusahaan. Anda juga bisa berinvestasi di instrumen investasi lain, seperti reksa dana, obligasi, atau emas.
5. Lakukan reksa dana secara rutin