Dolar AS Melemah, Dikabarkan Sebab Kekhawatiran Pemilu dan Stimulus Covid-19

- 24 Oktober 2020, 09:55 WIB
kurs dollar-rupiah  Hari Ini di BNI
kurs dollar-rupiah Hari Ini di BNI /Pixabay
MANTRA SUKABUMI - Dolar AS dikabarkan sedikit melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
 
Hal tersebut saat di tengah ketidakpastian atas putaran baru stimulus menjelang pemilu AS yang akan datang, dengan greenback akan mencapai penurunan mingguan sekitar satu persen.

Sebagimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews.com, para pelaku pasar terus memantau perkembangan mengenai tambahan stimulus virus corona AS, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,19 persen menjadi 92,7741.
 
Baca Juga: Innalillahi, Ulama Besar Dunia Wafat karena Mobil yang Digunakan Terpasang BOM
 
Baca Juga: Login Eform.bri.co.id/bpum Via KTP, Kamu Pasti dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta, Jika Ikuti Persyaratan Ini
 
Pedagang menunggu petunjuk lebih lanjut tentang paket bantuan COVID-19 AS yang baru. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan putaran lain bantuan COVID-19 masih dimungkinkan sebelum pemilihan 3 November, tetapi Presiden Donald Trump harus meminta Partai Republik yang enggan ikut serta jika dia menginginkan kesepakatan.

Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin membantah bahwa Pelosi akan berkompromi untuk mendapatkan paket bantuan, dengan mengatakan perbedaan signifikan tetap ada antara pemerintahan Republik dan Demokrat.
 
Selain itu, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1857 dolar AS dari 1,1817 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris melemah menjadi 1,3034 dolar AS dari 1,3077 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7134 dolar AS dari 0,7112 dolar AS.
 
Dolar AS dibeli pada 104,73 yen Jepang, lebih rendah dari 104,87 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,9044 franc Swiss dari 0,9072 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3144 dolar Kanada dari 1,3142 dolar Kanada.
Presiden AS Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden pada Kamis malam , 22 Oktober 2020 menyalahkan partai masing-masing karena gagal mencapai kesepakatan bantuan COVID-19, ketika keduanya berhadapan dalam debat presiden terakhir sebelum Hari Pemilihan.

Baca Juga: Jika Tak Ingin Kena Sanksi, Kemnaker: Segera Kembalikan Uang BLT BPJS yang Sudah Dicairkan
 
Baca Juga: Innalillahi, Kabar Terkini Wilayah Bengkulu Alami 92 Kali Gempa, BMKG Minta Warga Tetap Waspada
 
"Jika kesepakatan memiliki peluang untuk disahkan sebelum pemilihan, kemungkinan itu akan perlu dilakukan pada akhir minggu sehingga dapat dipilih oleh Senat," kata Kevin Matras, analis di Zacks Investment Research.
 
Pasar, memperkirakan kemenangan Biden, masih mengharapkan paket stimulus pada akhir tahun, kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions, seperti dikutip Reuters.
 
 
"Jadi selera risiko telah berada di atas angin minggu ini di tengah harapan untuk stimulus yang berani dan yang telah menahan dolar di belakangnya," katanya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x