Network
MANTRA SUKABUMI - Dalam dunia kesehatan belut memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya nya untuk perkembangan otak anak. Mengkonsumsi belut juga dapat mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis atau tulang kropos.
Dalam dunia kuliner, belut dapat dijadikan berbagai aneka makanan seperti belut bumbu kecap pedas, belut goreng, belut bakar, belut sambel ijo dan masih banyak lagi aneka makanan dari bahan dasar belut.
Dari sisi ekonomi, harga belut di pasaran tahun 2020 dapat mencapai Rp50.000 sampai Rp80.000 per kilo. Dalam hal ini, berbudidaya belut dapat menjadi salah satu solusi bisnis untuk kesejahteraan keluarga.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Baca Juga: Simak, Berikut Cara Daftar BPUM Rp 2,4 Juta Jika NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut cara mudah budidaya belut untuk konsumsi.
1. Menyiapkan kolam belut
Untuk membuat kolam belut dapat menggunakan salah satunya dengan drum bekas. Selain dengan drum bekas, kita juga dapat membuat kolam belut menggunakan semen agar lebih tahan lama.
Yang perlu menjadi catatan untuk pembuatan kolam belut adalah kita harus menyiapkan penutup kolam. Hal ini bertujuan agar belut tidak merasakan panas. Untuk penutup kolam dapat kita buat dengan memberi tumbuhan yang dapat hidup di atas Lumpur seperti eceng gondok dan kangkung air
2. Membuat media pertumbuhan
Dengan komposisisi lumpur yang bagus dapat mempengaruhi hasil produksi budidaya belut. Biasanya komposisi lumpur yang bagus terdiri dari kompos, lumpur kering atau tanah kering, pupuk TPS, dan mikroorganisme starter.
Perlu menjadi catatan dalam membuat komposisi lumpur yang bagus, harus sesuaikan takaran dan susunan kompos, lumpur kering atau tanah, pupuk TPS dan mikroorganisme setarternya.
Setelah menjadi komposisi lumpur yang bagus, jangan lupa diamkan terlebih dahulu kurang lebih selama 14 hari agar terjadi proses fermentasi dalam lumpur tersebut.
Baca Juga: PRMN Sahabat UMKM, yuk Promo Gratis Usaha Anda di Mantrasukabumi, Simak Cara dan Persyaratannya
3. Memilih bibit belut
Dalam budidaya belut, pemilihan bibit belut yang bagus akan mempengaruhi hasil produksi budidaya belut. Sebagai catatan, cara memperhatikan ciri-ciri belut yang bagus untuk dijadikan bibit yaitu:
a. Belut terlihat aktif, lincah, dan tidak lemah,
b. Pastikan bibit belut tidak terserang penyakit,
c. Ukuran yang ideal untuk bibit belut Yaitu 10 sampai 12 cm, dan
d. Pastikan ukuran belut yang dimasukkan ke dalam kolam memiliki ukuran yang sama. hal ini supaya dalam proses panen, ukuran belut memiliki ukuran seragam.
4. Tahap perawatan
Dalam tahap perawatan, yang perlu menjadi catatan penting adalah pemberian pakan yang tepat. Mencari pakan untuk belut tidaklah sulit, pakan belut bisa menggunakan cacing tanah, keong mas, bekicot, cacing sutra, ikan kecil, belatung, temulawak, limbah organik dan masih banyak lainnya.
Untuk pemberian makan belut harus diperhatikan betul takarannya. Karena belut dapat memakan kawannya sendiri ketika pemberian makan tidak sesuai. Hal ini dapat berbahaya untuk kelangsungan budidaya belut anda.
5. Tahap panen belut
Masa panen belut yang ideal untuk dijual sebagai belut konsumsi biasanya berumur 3-4 bulan, sedangkan belut untuk diexpor biasanya dipelihara hingga 6 bulan atau lebih. Pisahkkan antara belut yang besar dan yang kecil, bertujuan untuk mempermudah dalam mempertimbangkan harga belut.
Baca Juga: Update Harga Emas Batangan Hari ini Kamis 5 November 2020 di Logam Mulia, Turun Rp4000
6. Sasaran pasar
Sebelum memasuki masa panen belut, kita harus menyiapkan strategi pemasaran dan juga menentukan sasaran pasar atau target konsumen. Hal ini bertujuan untuk menentukan masa yang tepat untuk panen budidaya belut.**
