Bawa Gadis dari Bandung ke Subang, Driver Ojol ini Tak Sadar yang Dibonceng Sudah Meninggal

20 Juni 2020, 07:18 WIB
Herman atau Icang /.*/YouTube/ jurnalrisa

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini warganet ramai memperbincangkan kisah yang dialami seorang driver ojek online (ojol). Sebut sja Herman atau lebih dikenal dengan sebutan 'Icang'.
 
Sebagai upaya klarifikasi atas berbagai respon warganet, ia ceritakan kisahnya tersebut dalam kanal YouTube Jurnal Risa.
 
Kali ini, Icang yang sempat menghebohkan jagat maya itu diundang Risa Saraswati untuk menceritakan secara langsung kisah yang sesungguhnya.
 
Berawal dari seorang pelanggan yang salah memberikan alamat, Icang pun lantas merasa kesal, alamat tersebut dikirimkan didaerah sekitar Bandung pada Kamis malam.
 
Baca Juga: Jadwal Acara TV Sabtu 20 Juni 2020 Trans7 TransTV GTV NetTV MNC RCTI SCTV
 
Sebelum melanjutkan perjalanan, Icang beristirahat sejenak di sebuah warung untuk sekedar minum kopi.
 
kemudian Icang pun melanjutkan perjalanan dan berhenti di belakang lampu merah dalam kondisi jalanan yang masih hujan.
 
 
Ketika ia berhenti, tiba-tiba Icang dihampiri seorang driver ojol lain tak tak dikenal Icang. Driver ojol tersebut meminta bantuan Icang untuk mengantarkan pelanggan ke daerah Subang.
 
Penumpang tersebut merupakan seorang perempuan, driver ojol yang membawanya tidak bisa melanjutkan perjalanan dikarenakan motor yang ia bawa mengalami kendala.
 
Baca Juga: Ini Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Sabtu (20/6/2020), Antam, Antam Retro hingga UBS
 
"Tolong dong, ini penumpang saya anterin ke Subang, dilanjut motor saya ga kuat," kata driver ojol tersebut.
 
Karena biasanya para driver ojol saling membantu driver yang mengalami kesulitan, Icang pun mengiyakan dan bernegosiasi tentang harga pulang-pergi dari Bandung ke Subang dan balik ke Bandung lagi.
 
Perempuan yang bernama Cindy itu harus segera ke rumahnya di Subang untuk mengambil baju dan kembali ke Bandung untuk keperluan wawancara dengan sebuah bank.
 
"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang yang mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 9 malam.
 
Baca Juga: Tiga Kendaraan Roda Empat Terlibat Laka Lantas di Lingkar Selatan Sukabumi
 
Di perjalanan, Cindy mengaku kepada Icang bahwa dia anak bikers, ingin menjual motornya untuk membelikan adiknya motor sonic, dan terus-terusan memaksa agar Icang membolehkannya menyetir motor.
 
Sampai di pom bensin Lembang, Icang mengaku selalu mendapat tatapan aneh dari petugas pom dan orang-orang yang ada di pom bensin hingga dia ke pinggir jalan untuk mengganti sandalnya dengan sepatu dan terkejut saat melihat Cindy yang sudah naik ke atas motornya dan menyalakannya.
 
Akhirnya, Icang membolehkan Cindy menyetir motornya dan membonceng dirinya asalkan kaos putih Cindy yang basah itu ditutupi oleh jas driver ojol miliknya.
 
Icang sempat merasa kurang enak karena dia yang harusnya dibayar malah dibonceng oleh pelanggannya. Selain itu, ada rasa takut kalau-kalau Cindy merupakan bagian dari komplotan begal yang mengincar driver ojol.
 
Baca Juga: Ngeri, Istri Gugat Cerai Suami Dominasi Kasus Perceraian di Kabupaten Sukabumi
 
Kejadian yang membuatnya tidak nyaman pun susul-menyusul setelah motornya disetir oleh perempuan itu, seperti Cindy yang berkata, "Anak kucing mati. Kalau saya bawa sapu tangan, saya kuburin," meskipun motor melaju dengan kencang dan motor yang tiba-tiba terasa berat.
 
Di tanjakan Emen, Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir, dan bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.
 
Cindy bahkan membunyikan klakson di tanjakan tersebut, kemudian menjelaskan, "Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," dan melanjutkan bahwa nanti bisa terjadi apa-apa bila itu tidak dilakukan.
 
Baca Juga: Pasukan Perdamaian Indonesia Hadang Tank Israel di Lebanon, TNI: Sudah Sesuai SOP
 
Ia juga menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa. Cindy menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah, sudah dipecat.
 
Setelah itu, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi terus-terusan menatap dirinya secara aneh.
 
Icang kemudian mulai kaget saat jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam dan bertanya kepada Cindy, "Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?"
 
"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.
 
Baca Juga: Hormati Jasa Besar Sang Proklamator RI, Patung Tiga Dimensi Soekarno Berdiri di Aljazair
 
Saat mereka hampir sampai tujuan, Cindy meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas karena ayahnya akan memarahinya jika tahu Cindy habis naik motor dari Bandung ke Subang.
 
Cindy sempat mengajak Icang untuk ketemu crew Jurnal Risa setelah ngopi dan makan dulu bersamanya dan seorang laki-laki yang Icang lupa bernama siapa.
 
"Udah sampai di tujuan, yang saya ingat itu di seberang gangnya itu ada toko kelontongan," kata Icang. Ia juga mengingat Cindy berkata, "Itu rumah saya, paling ujung banget."
 
Setelah berganti posisi, Icang lantas melepas atribut driver ojolnya di mulut gang dan sempat heran karena Cindy meninggalkannya tiba-tiba, tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.
 
Baca Juga: Ternyata Murah, Dexamethasone Diklaim Obat Corona, Hanya Rp 230 Per Tablet, Simak Informasinya
 
Cindy yang tak kunjung kembali hingga pukul 10.30 malam, akhirnya terpaksa ditinggal keliling sementara oleh Icang yang ingin buang air kecil di sebuah minimarket.
 
Penasaran, Icang pun mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung. "Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini gak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja gak nyala," tutur Icang.
 
Icang pun mencoba untuk mengeraskan suara motornya, namun tak ada seorang pun yang keluar. Ia kemudian mencoba bertanya ke beberapa warga sekitar, namun mereka tidak ada yang kenal dengan perempuan bernama Cindy.
 
Baca Juga: Cek Fakta: Kabar Sila Pertama Pancasila Diubah Menjadi Ketuhanan yang Berkebudayaan dalam RUU HIP
 
 
Artikel terkait telah terbit sebelumnya di laman portaljember.pikiranrakyat.com dengan judul Trending di YouTube, Begini Cerita Lengkap Driver Ojol yang Bonceng Gadis yang Sudah Meninggal.
 
Akhirnya, Icang meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari gang Cindy. Karena sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok harinya.
 
"Sampai di rumah, ya alhamdulillah cerita sama istri. Ya istri pun menganggapnya ya kena tipu," kata Icang yang kemudian menerima kabar dua hari setelah mengantar Cindy dari driver ojol yang membantunya di Subang.
 
Pesan di WhatsApp itu berbunyi, "Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar."
 
Baca Juga: Di Hadapan Nelayan Sukabumi, Menteri KKP Sebut Sita 51 Kapal Asing, Bisa Dipakai Nelayan
 
Setelah ditanya kenapa oleh Icang, driver itu menjawab, "Yang akang semalem bawa itu, sudah meninggal 4 tahun yang lalu."
 
Ternyata, driver ojol Subang yang menemani Icang pada Kamis malam itu melakukan sweeping untuk menelusuri daerah yang pernah ditunjukkan Icang.**(Ahmad G Zaki/ Portal Jember PRMN).
Editor: Encep Faiz

Sumber: Portal Jember (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler