"Bukankah sblm plandemi juga banyak manusia yg meninggal, dan STATISTIK MEMBUKTIKAN sebelum dan sesudah plandemi angka kematian RELATIF sama (cek unggahan @jeg.bali kemarin)," bebernya.
"dan pekan lalu Wagub Bali, Cok Ace, juga kemukakan hal serupa — tentu dalam konteks statistik di Bali," katanya.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Tokoh NU Ini yang Sarankan Pemerintah Berlakukan PPKM Darurat di Indonesia
Jerinx menambahkan, bedanya sejak pandemi terjadi semua penyakit diarahkan menjadi Covid-19
"Bedanya, sejak 2020 ada “sistem baru” yg mengarahkan semua penyakit menjadi C19," ujar Jerinx
Dirinya meminta masyarakat mengecek data statistik kematian akhir-akhir ini, menurutnya hampir semua dilabeli Covid-19.
"Cek statistik kematian akibat penyakit selain C19, semuanya MENURUN bahkan nyaris HILANG karena hampir semua penyakit dilabeli sbg C19," pintanya.
"C19 memilki 99,8% Survival Rate (lebih tinggi dari statemen resmi pak JKW — 94%) yg jika DILOGIKAKAN artinya kemungkinan anda mati ketimpa PIANO klasik tahun 1955 saat anda berenang di tengah pantai Kuta jam 4 pagi itu LEBIH TINGGI ketimbang mati kena C19," sambungnya.
Tak hanya itu, Jerinx juga menyebut jika sisi kemanusiaan diobrak abrik, ekonomi bangsa dihancurkan.