Angkatan Udara Israel Serang Pejuang Afganistan di Suriah, DeirEzzor24: Gelombang ke Dua

13 Januari 2021, 16:48 WIB
Israel melancarkan serangan udara ke Suriah yang menyasar dua wilayah dekat ibukota Damaskus, serangan ini menjadi trending topik di Twitter /AFP

 

MANTRA SUKABUMI - Angkatan Udara Israel serang pejuang Afganistan di Suriah, dan dikabarkan oleh kantor berita DeirEzzor24 bahwa serangan tersebut merupakan Gelombang ke dua dalam seminggu terakhir.

Angkatan Udara Israel sudah berulang kali melakukan serangan terhadap Suriah, termasuk pejuang Afganistan yang menewaskan beberapa tentara.

Tentara yang termasuk pejuang Afganistan yang diserang Angkatan Udara Israel antara lain gerakan Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah.

 Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Heboh, Roy Kiyoshi Menerawang Penyebar Video Syur Gisel dan MYD, Ini Hasilnya

Dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera pada Rabu, 13 Januari 2021 bahwa Angkatan Udara Israel telah menyerang pejuang Afganistan yang pro-Iran di Suriah, yang menyebabkan beberapa tentara tewas dan kritis.

Pengawas perang menyampaikan bahwa Serangan malam Israel yang menargetkan depot senjata dan posisi militer di Suriah timur telah menewaskan sedikitnya tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu, dalam serangan paling mematikan sejak 2018.

"Angkatan udara Israel melakukan lebih dari 18 serangan terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Az Zor hingga gurun al-Bukamal di perbatasan Suriah-Irak," ujar Observatorium Suriah.

"Serangan tersebut menewaskan tujuh tentara Suriah dan 16 milisi non-Suriah yang kewarganegaraannya belum diketahui," kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.

 Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Pulang Kampung, Ungkapkan Satu Kata Penuh Arti pada Tanah Kelahirannya

"Para militer yang beroperasi di wilayah tersebut adalah militer yang tergabung dalam gerakan Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri dari pejuang Afghanistan pro-Iran," ujar Observatorium.

Penyerangan tersebut juga melukai 28 tentara dan anggota milisi, beberapa di antaranya kritis.

Seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui serangan itu mengatakan kepada The Associated Press bahwa penggerebekan itu dilakukan dengan intelijen yang disediakan oleh Amerika Serikat dan menargetkan serangkaian gudang di Suriah yang digunakan sebagai bagian dari tempat untuk menyimpan senjata.

Pejabat itu mengatakan gudang tersebut juga berfungsi sebagai saluran pipa untuk komponen yang mendukung program nuklir Iran.

 Baca Juga: Malapetaka Baru bagi Elsa dari Nino, Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta Episode 122

Terkait hal tersebut, Militer Israel tidak segera berkomentar.

SANA (Kantor berita negara Suriah) melaporkan serangan tersebut tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

"Pada pukul 1:10 pagi (23:10 GMT), Israel melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Al Bukamal," ungkap SANA.

“Hasil agresi saat ini sedang diverifikasi,” sambungnya.

Baca Juga: Tangan Dokter Abdul Bergetar Saat Suntikkan Vaksin Covid-19 pada Presiden Jokowi, ini Alasannya

Sumber berita lokal DeirEzzor24 mengatakan bhawa beberapa gudang dan situs milik milisi pro-Iran diserang di daerah tersebut.

"Mereka membakar posisi Iran di Deir Ezzor," kata Omar Abu Laila, seorang aktivis yang berbasis di Eropa dari provinsi Deir Ezzor timur Suriah 

Serangan itu adalah gelombang kedua serangan Israel di Suriah dalam waktu kurang dari seminggu.

Serangan udara terakhir pada 7 Januari ditujukan ke posisi-posisi di Suriah selatan dan selatan ibu kota Damaskus, dan serangan tersebut menewaskan tiga pejuang pro-Ira

Israel secara rutin melakukan serangan di Suriah, sebagian besar terhadap target yang berafiliasi dengan Iran dalam upaya mencegah musuh bebuyutannya mengamankan pijakan lebih lanjut di sepanjang perbatasannya.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Tidak Mungkin Beri Sesuatu yang Buruk, Politisi PDIP: Siap untuk Divaksin

Menurut media Israel, daerah tersebut dilaporkan telah diserang beberapa kali oleh Israel dalam beberapa tahun terakhir karena menampung sejumlah pangkalan yang digunakan oleh kelompok yang didukung Iran.

Daerah itu juga merupakan kunci koridor darat untuk Teheran yang menghubungkan Iran melintasi Irak dan Suriah melalui Lebanon. 

Daerah tersebut diduga digunakan Iran untuk menyelundupkan senjata dan roket, terutama ke kelompok bersenjata Hizbullah.

Iran memiliki anggota militernya sendiri serta pejuang dari berbagai negara yang bertempur dengan milisi yang didukungnya yang ditempatkan di seluruh Suriah.

Tentara Israel telah melakukan ratusan serangan udara dengan menggunakan rudal di Suriah sejak perang saudara meletus pada tahun 2011. 

Tentatra Israel memilih pasukan Hizbullah Iran dan Lebanon serta pasukan pemerintah yang dijadikan target serangan.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler