Ini Alasan Korea Utara Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Malaysia

19 Maret 2021, 10:52 WIB
Pemimpin rezim Korut, Kim Jong-un. / Pixabay /

MANTRA SUKABUMI – Hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Malaysia retak, hal ini disampaikan oleh media milik Negara Korut yaitu KCNA, pada Jumat, 19 Maret 2021.

Menurut laporan KCNA bahwa Korea Utara akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia setelah seorang warga negaranya yang diputuskan melakukan pelanggaran oleh pengadilan setempat.

Adapun seorang warga Negara Korea Utara yang dituduh melakukan pelanggar pencucian uang selanjutnya oleh pengadilan Malaysia orang tersebut diputuskan dapat diekstradisi ke Amerika  Serikat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: 6 Aktivitas yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan, Salah Satunya Suka Jadi Kebiasaan

Dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Jumat, 19 Maret 2021, bahwa Kementerian luar negeri Korea Utara juga memperingatkan Washington akan "membayar harga", dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

Pada 9 Maret, pengadilan tinggi Malaysia memutuskan bahwa seorang pria asal Korea Utara, yang bernama Mun Chol Myong, dapat diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan pencucian uang, menurut laporan media.

Mun Chol Myong  ditangkap pada tahun 2019 setelah Negara Amerika Serikat menuduh Mun  telah melakukan pencucian dana melalui perusahaan dan mengeluarkan dokumen palsu untuk mendukung pengiriman ilegal ke Korea Utara. Dia melawan permintaan ekstradisi, dengan alasan bahwa itu bermotif politik.

Baca Juga: Salim Said: Awal Mula Terbentuknya KLB Demokrat, karena Anak Muda Seperti AHY Dijadikan Ketum

Kementerian luar negeri Korea Utara menyebut ekstradisi sebagai "tindakan jahat dan kejahatan berat yang tidak dapat diampuni", yang telah "menawarkan warga negara Korut sebagai korban tindakan permusuhan AS yang menyimpang dari hukum internasional yang diakui.

Tindakan yang dilakukan oleh Negara Malaysia telah menghancurkan "seluruh fondasi hubungan bilateral yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan," kata Kementerian luar negeri Korea Utara.

Hubungan dekat yang terjalin antara Malaysia dengan Korea Utara menurun setelah saudara laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang terasing, Kim Jong Nam, terbunuh di bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017 ketika dua wanita mengolesi wajahnya dengan agen saraf VX.

Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) menyebut agen saraf XV termasuk dalam daftar sebagai senjata pemusnah massal.

"Kami memperingatkan sebelumnya bahwa AS - manipulator belakang panggung dan penyebab utama insiden ini - juga akan diminta membayar harga yang seharusnya," KCNA melaporkan.

Pada  Kamis 18 Maret 2021, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan menyelesaikan peninjauan kebijakan Korea Utara dalam beberapa minggu ke depan dalam konsultasi erat dengan sekutu.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler