22 Mumi Raja dan Ratu Mesir Dipindahkan dengan Parade Akbar, Presiden Abdel Fattah Beri Penghormatan

4 April 2021, 15:15 WIB
22 Mumi Raja dan Ratu Mesir Dipindahkan dengan Parade Akbar, Presiden Abdel Fattah Beri Penghormatan./* /Prasetyo B//unsplash/narciso-arellano

 

MANTRA SUKABUMI – 22 Mumi Raja dan Ratu Mesir dipindahkan dari museum lama ke museum baru yang modern yang berjarak sekitar 5 km dari semula. Mumi adalah mayat yang diawetkan.

Pemindahan Mumi Raja dan Ratu Mesir Kuno itu dilaksanakan pemerintah Mesir melalui sebuah Parade akbar yang melibatkan para Arkelolog dan pihak UNESCO.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berdiri memberi penghormatan saat mumi melewatinya  dengan kendaraan yang dihiasi emas bermotif firaun.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Imbas Pesta Atta yang Dihadiri Pemimpin Negara, Andi Khomeini Takdir: Gua Gak Mau Edukasi Covid Lagi

22 Mumi tersebut dibawa dalam kapsul khusus diarak melewati ibu kota Kairo ke gedung museum baru pada hari Sabtu, 3 April 2021, dimana Mumi-mumi itu akan ditampilkan dengan lebih megah.

Konvoi tersebut mengangkut 18 raja dan empat ratu, dari tempat lama Museum Mesir di padang Tahrir Kairo Tengah ke tempat baru Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat, ke tenggara Kairo.

Dilansir mantrasukabumi.com dari REUTERS pada Minggu, 4 April 2021, dimana pihak berwenang menutup jalan di sepanjang Sungai Nil untuk upacara yang unik itu.

Parade yang dirancang untuk membangkitkan minat pada koleksi barang antik Mesir yang kaya disaat pariwisata hampir seluruhnya terhenti karena pembatasan terkait COVID-19.

Saat mumi Raja dan Ratu tiba di museum baru, disambut dentuman meriam dan tembakan senjata penghormatan.

Baca Juga: Ali Ngabalin Tak Bisa Tolak Amanah Presiden Tuk Gantikan Moeldoko, Natalius Pigai: Mau Dongkel Atasannya

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 4 April 2021: Dapat Pengakuan Terkejut dari Elsa, Nino Syok dan Marah Besar

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berdiri memberi penghormatan saat mumi melewatinya  dengan kendaraan yang dihiasi emas bermotif firaun.

Kepala Badan Kebudayaan PBB UNESCO dan Organisasi Pariwisata Dunia juga hadir pada upacara tersebut.

Setiap mumi telah ditempatkan dalam kapsul khusus yang diisi dengan nitrogen untuk memastikan perlindungan, kata arkeolog Mesir Zahi Hawass.

Mumi-mumi dibawa dengan kendaraan yang dirancang untuk menopang mereka dan memberikan stabilitas.

“Untuk pertama kalinya, kami memiliki Museum Peradaban karena kami ingin menampilkan mumi secara beradab, berpendidikan, dan bukan untuk hiburan seperti di Museum Mesir,” kata Hawass.

Mumi Mesir ditemukan pertama kali para arkeolog pada tahun 1871. Mereka ditemukan dalam dua kelompok di kompleks kuil ruang mayat Deir Al Bahari di Luxor dan di Lembah Para Raja yang berlokasi tidak berjauhan.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler