Sambut Ramadhan di Inggris, Warga Indonesia Tak Melupakan Tradisi Munggahan

12 April 2021, 21:11 WIB
Sambut Ramadhan di Inggris, Warga Indonesia Tak Melupakan Tradisi Munggahan./ /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

MANTRA SUKABUMI - Bagi diaspora muslim Indonesia di Inggris, Ramadhan tahun ini tetap terasa istimewa sekalipun berlangsung di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai.

Dengan menyambut bulan suci ramadhan di tengah suasana penguncian (lockdown), warga muslim Indonesia yang bermukim di beberapa kota di negeri Ratu Elisabeth itu tidak melupakan tradisi silaturahmi. 

Tradisi ini dimanfaatkan untuk saling berbagi makanan atau kata lainnya 'Munggahan' dan meminta maaf sesama warga muslim lainnya.

Baca Juga: Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Apresiasi pada Kodam Udayana dan Aplikasi Shopee, Karena Hal ini

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya 1 Ramadhan 1442 H atau Selasa 13 April 2021

Mereka saling sapa sebagai sesama orang Indonesia yang bermukim di Inggris selama bertahun-tahun. Hidup di negeri seberang, seolah menguatkan sebagai saudara.

Hal ini menurut pengakuan Yayah Indra muslimah Indonesia di London, ia mengaku bahwa saling mengunjungi dan berbagi makanan merupakan tradisi muslim khas Indonesia di Inggris. 

Namun, suasana lockdown membuat interaksi menjadi berbeda. Untuk lockdown sesi tiga yang berlangsung hingga 12 April 2021 ini.

Pemerintah Inggris membatasi pertemuan di luar ruangan hanya untuk dua keluarga atau maksimal enam orang, serta membatasi pertemuan di dalam ruangan.

Baca Juga: Soal Pergantian Nama Tol Layang Jakarta Cikampek, Arsul Sani: Tak Usah Dibikin Ramai, Cuma Proses Apresiasi

 Baca Juga: Pelaksanaan Shalat Tarawih Saat Pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta: Disiplin Protokol Kesehatan

“Kalau tidak sedang penguncian, acaranya makan-makan. Jadi kami saling bawa makanan sendiri-sendiri di satu tempat, entah itu di rumah saya, di rumah teman saya, jadi gantian. Nah, setelah lockdown ini kita tidak lagi ngumpul-ngumpul sesama orang Indonesia. Tapi, kemarin kita saling bagi-bagi makanan, istilah bahasa Jawanya itu munggahan begitu,” ungkap Yayah kepada Antara, Minggu, Dikutip mantrasukabumi.com pada Senin, 12 April 2021.

Bagi Yayah, suasana Ramadhan tahun ini memang terasa sepi, namun harus tetap disyukuri. 

“Memang saat ini kita suasana masih sepi, belum boleh berkunjung ke rumah-rumah tetangga. Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi. Namun, saya tetap bersyukur, diberikan kesehatan dan keselamatan. Semoga Ramadhan ini menjadi momentum untuk tetap bersyukur dan mengabdi,” terang Yayah.

Yayah merupakan penggerak pengajian ibu-ibu muslimat di London dan Inggris Raya. Ia juga aktif menggerakkan kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan untuk warga diaspora Indonesia di Inggris.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler