Benjamin Netanyahu Resmi Lengser, Warga Palestina Kecam Rencana Pawai Nasionalis Yahudi ke Yerusalem

14 Juni 2021, 21:45 WIB
Benjamin Netanyahu Resmi Lengser, Warga Palestina Kecam Rencana Pawai Nasionalis Yahudi ke Yerusalem /Reuters/Ronen Zvulun

MANTRA SUKABUMI - Pemimpin veteran Benjamin Netanyahu resmi menyerahkan kekuasaannya di Israel pada Senin, 14 Juni 2921.

Jabatan Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri (PM) Israel, akan digantikan oleh politikus Naftali Bennett.

Beberapa menit setelah bertemu Naftali Bennett, Benjamin Netanyahu mengulangi janjinya untuk menggulingkan pemerintah Israel.

Baca Juga: Waspadai jika Sering Kesemutan pada Tangan dan Kaki, Bisa jadi Anda Derita Penyakit ini

Baca Juga: Lesti Kejora Pamer Potret Kebersamaan dengan Bridesmaid, Foto Arafah Rianti jadi Sorotan: Kasian Ada Jomblo

Pemerintahan Israel yang baru ini setelah pemungutan suara pada Minggu, 13 Juni 2021 menghasilkan suara 60-59 di parlemen.

"Itu (menggulingkan pemerintahan) akan terjadi lebih cepat dari yang kamu kira," ujar Benjamin Netanyahu dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada 14 Juni 2021.

Seperti diketahui, Benjamin Netanyahu memegang rekor 12 tahun berturut-turut menjabat sebagai PM Israel sejak 2009 lalu.

Untuk melengserkan Benjamin Netanyahu, Naftali Bennett membangung aliansi partai sayap kanan, tengah, sayap kiri dan Arab.

Aliansi tersebut juga membatasi upaya pembangunan koalisi setelah pemilihan 23 Maret, pemilihan keempat Israel dalam dua tahun.

Baca Juga: Viral Penonton Alami Kerasukan saat Nonton Film The Conjuring 3, Satu Bioskop Dibuat Panik

Alih-alih perayaan tradisional menandai peresmian Naftali Bennett, Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan sederhana dengan mantan kepala pertahanan.

Dalam pertemuan denan mantan kepala pertahanan yang juga Ketua Partai Yamina, Benjamin Netanyahu menjelaskan kepadanya tentang bisnis pemerintah.

Keputusan Benjamin Netanyahu itu pun, dikritik oleh pengamat politik yang memiliki haluan saya kiri, Yossi Verter.

"Asam, pemarah, tidak megah, seperti Donald Trump sampai saat-saat terakhir," ujar Yossi Verter.

Pemerintah sudah menghadapi keputusan sensitif, mengenai pawai nasionalis Yahudi yang rencanya digelar pada Selasa, 15 Juni 2021 besok.

Pawai tersebut dilaporkan akan melalui kawasan Muslim di Kota Tua Yerusalem.

Sementara itu, faksi-faksi Palestina telah menyerukan "hari kemarahan" terhadap acara pawai tersebut.

Baca Juga: Diserang Ferdinand dan Guntur Romli, Hidayat Nur Wahid Beri Jawaban Menohok: Itu Bukan Hoaks

"Ini adalah provokasi rakyat kami dan agresi terhadap Yerusalem kami dan tempat-tempat suci kami," kata PM Palestina, Mohammad Shtayyeh.

Gerakan Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan kemungkinan permusuhan baru jika pawai berlanjut.

Peringatan tersebut dipaparkan kurang dari sebulan, setelah gencatan senjata mengakhiri 11 hari permusuhan lintas perbatasan dengan pasukan Israel.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler