Tenggak Arak Oplosan Buatan Rumah di Acara Pemakaman, 11 Orang Ditemukan Tewas Akibat Keracunan

4 Juli 2021, 20:29 WIB
Tenggak Arak Oplosan Buatan Rumah di Acara Pemakaman, 11 Orang Ditemukan Tewas Akibat Keracunan /Pixabay.com/Herbich

MANTRA SUKABUMI - Sebelas penduduk di Kamboja tewas setelah menenggak arak oplosan buatan rumah, di acara pemakaman pada Minggu, 4 Juli 2021.

Kasus arak oplosan di Kamboja ini menambah jumlah kematian di negara Kerajaan tersebut, akibat dari meminum alkohol yang sebabkan keracunan.

Dilaporkan bahwa kasus kematian akibat arak oplosan yang terbuat dari beras di Kamboja, sudah memakan 30 korban selama dua bulan terakhir.

Baca Juga: Keracunan Ikan Buntal, Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Sebelum Terlambat

Dikutip mantrasukabumi.com dari The Strait Times, arak oplosan tersebut mengandung metanol, cairan beracun yang dapat menyebabkan kebutaan jika tertelan.

Seperti diketahui, arak atau arrack dalam Bahasa Inggris merupakan minuman beralkohol suling yang pada umumnya dibuat dari beras.

Jenis minuman keras ini banyak beredar di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Arak terbuat dari fermentasi nira mayang kelapa, tebu, biji-bijian (misalnya beras, beras merah) atau buah, tergantung pada negara atau wilayah asalnya.

Namun belakangan ini, banyak kasus minuman beralkohol oplosan yang menyebabkan korban meninggal akibat keracunan.

Sebelas orang yang meninggal akibat arak oplosan di Kamboja ini, meminum-minuman tersebut di acara pemakaman di pesisir Provinsi Kampot.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 20 Juni 2021, Andin Keracunan, Mama Rosa Merasa Bersalah

Di luar korban meninggal sebanyak sebelas orang tersebut, sepuluh orang lainnya dilarikan ke rumah sakit karena menenggak minuman yang sama.

Seorang petugas kepolisian setempat menjelaskan, korban terlebih dahulu menderita pusing setelah minum arak oplosan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan sampel minuman untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Para korban mengalami pusing setelah meminum minuman keras itu," ujar petugas kepolisian.

Arak beras buatan rumahan ini, memang sangat populer dan diminati masyarakat di wilayah pedesaan Kamboja.

Bisanya warga menenggak minuman tersebut saat menggelar acara pesta pernikahan, festival desa, atau pemakaman.

Minuman beralkohol itu merupakan alternatif murah untuk minuman yang diproduksi secara komersial.

Baca Juga: Hati-hati Meski Baik untuk Tubuh, Ternyata Madu Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Salah Satunya Keracunan

Tetapi ada sedikit peraturan tentang pembuat bir informal, dan berita utama secara teratur muncul tentang kematian massal dari satu perayaan atau acara desa.

Bulan lalu, setidaknya 15 pembuat dan penjual arak beras di Kamboja ditangkap karena melanggar aturan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Kamboja telah memperbarui seruan kepada orang-orang untuk menghindari minum minuman yang terkontaminasi.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: straitstimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler