Mengenal Covid-19 Varian Lambda yang Ditemukan Pertama di Peru, Berikut Penjelasan WHO

15 Juli 2021, 22:11 WIB
Mengenal Covid-19 Varian Lambda yang Ditemukan Pertama di Peru, Berikut Penjelasan WHO /pixabay

 

MANTRA SUKABUMI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menemukan varian Covid-19 di Peru yakni varian Lambda.

Dilaporkan bahwa Covid-19 varian Lambda tersebut, diidentifikasi oleh WHO pertama kali menyerang warga Peru pada Desember 2020 lalu.

Pada Juni 2021 lalu, WHO telah memberikan label Covid-19 varian Lambda ini sebagai varian yang menarik atau Variant of Interest (VoI).

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Kategori tersebut disematkan pada Covid-19 varian Lambda, setelah WHO menemukan adanya beberapa perubahan genetik terkait.

"Lambda membawa sejumlah mutasi dengan dugaan implikasi fenotipik," tulis keterangan WHO pada 15 Juni 2021, dikutip mantrasukabumi.com dari Health Line.

Mutasi ini menunjukkan varian mungkin menyebar lebih cepat, atau menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin Covid-19.

"Varian ini seperti potensi peningkatan penularan atau kemungkinan peningkatan resistensi terhadap antibodi menetralisir," lanjut WHO.

Variant of Interest juga dapat menyebabkan penularan yang signifikan di masyarakat luas, atau beberapa klaster kasus Covid-19.

WHO menjelaskan, Covid-19 varian Lambda telah dikaitkan dengan tingkat penularan komunitas yang substantif di banyak negara.

Baca Juga: Dokter di China Klaim Kombinasi Air Garam dan Minum Air Hangat Ampuh Lawan Covid-19, ini Faktanya

"Dengan peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden Covid-19," jelas WHO.

Menurut WHO, varian tersebut banyak beredar di Amerika Selatan, yang merupakan hotspot Covid-19.

Pasalnya, di daerah tersebut terdapat pertumbuhan kasus yang eksplosif dan sangat sedikit orang yang divaksinasi karena kekurangan dosis vaksin.

Menurut data dari GISAID, Covid-19 varian Lambda kini berada di 31 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada.

Seberapa membahayakan Covid-19 varian Lambada?

Variant of Interest berbeda dari Variant of Concern seperti alfa, beta, delta, dan gamma, yang memiliki bukti kuat mereka lebih berbahaya bagi manusia.

Meskipun hingga saat ini varian lambda bukan Variant of Concern, namun kategori tersebut bisa berubah seiring waktu.

Baca Juga: 4 Cara Atasi Anosmia Akibat Covid-19 Cukup di Rumah dan Jangan Dianggap Sepele

"Kami percaya bahwa lambda memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi Variant of Concern," tulis peneliti Brasil dalam studi pracetak di akhir Juni 2021.

Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut apakah varian lambda dapat menghindari perlindungan kekebalan yang ditawarkan oleh vaksin Covid-19.

Namun dalam satu studi pracetak dari awal Juli 2021, para peneliti dari Chili menguji efektivitas, atau kemampuan untuk menghasilkan infeksi.

Para peneliti menggunakan sampel darah yang diambil dari orang-orang yang telah menerima vaksin CoronaVac, yang dikembangkan di China.

Hasil menunjukkan bahwa varian lambda lebih menular daripada varian alfa dan gamma.

Selain itu, dilaporkan bahwa varian tersebut mungkin dapat menghindari antibodi yang dihasilkan setelah vaksinasi dengan vaksin CoronaVac.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Healtline

Tags

Terkini

Terpopuler