Sejumlah Santri Asal Magetan Terpapar Positif Covid-19, Dikarantina di Malaysia

20 April 2020, 13:45 WIB
PETUGAS berjalan di depan Museum Keris yang ditutup sementara waktu di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 14 Maret 2020. Pemerintah Kota Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona dengan menutup tempat wisata dan meliburkan sekolah selama 14 hari menyusul adanya satu pasien positif corona meninggal dunia asal Magetan dan satu dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi. * /ANTARA FOTO /

MANTRA SUKABUMI - Wabah virus corona masih menjadi permasalahan yang serius tidak bisa dianggap main-main karena keganasannya sudah banyak memakan korban di penjuru dunia.

Pemerintah dan tim medis berjibaku dalam penanganannya bekerja tanpa kenal lelah walaupun nyawa sebagai taruhannya.

Kini covid-19 telah menginfeksi sejumlah santri asal Magetan, Jawa Timur yang pulang dari Temboro terdekteksi di Malaysia.

Baca Juga: Yuni Shara Sambut Hari Kartini Ajak kaum Perempuan 'Berbagi Kasih'

Ke-43 santri itu kembali dari Indonesia melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), dan tiba 16 April 2020.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Pikiran-Rakyat.com Direktur Jendral kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, dari jumlah total, 34 telah dikarantina di Melaka, sementara sembilan sisanya dikarantina diKuala Lumpur.

“Ini adalah refleksi bahwa upaya pemerintah untuk menyaring dan mengkarantina mereka yang kembali dari luar negeri adalah tepat waktu, terutama untuk mencegah infeksi impor Covid-19 menyebar di kalangan orang Malaysia,” kata Dr. Noor Hisham, seperti dilansir New Strait Times.

Baca Juga: Data Pasien Sembuh di Indonesia Terjadi Peningkatan Sebanyak 686 Orang

Sejauh ini, jumlah total kasus impor di Malaysia, dilaporkan NST mencapai 65 orang.

Sementara itu, Magetan telah menjadi zona merah di Jatim.

 Jumlah positif corona di Jatim per 19 April 2020 pukul 17.00 WIB menjadi 588 orang.

"Kemarin tambahannya 33 orang, sekarang juga sama. Kali ini totalnya sudah mencapai 588 orang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Tak Terhalang Corona, Anak - Anak di Palabuhanratu Bersihkan Karpet Masjid Sambut Ramadan

Sebaran pasien baru positif COVID-19, yakni tertinggi di Kota Surabaya sebanyak 29 orang, kemudian masing-masing satu orang dari Sidoarjo, Lamongan, Kabupaten Malang dan Nganjuk.

Secara keseluruhan, dari 588 kasus positifCOVID-19 di Jatim, hampir separuh kasusnya atau sebanyak 299 orang berada di Kota Surabaya.

Gubernur Khofifah tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjalankan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Kisah Seorang Guru, Keliling Mendatangi Setiap Anak Didiknya Untuk Mengajar Saat Pandemi Covid-19

"Semua pihak sudah menganjurkan masyarakat tetap tinggal di rumah, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, berjemur di matahari pagi dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat," ucapnya.

Untuk kasus sembuh di Jatim sampai saat ini berjumlah 98 orang atau masih sama dibandingkan sehari sebelumnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler