Ilmuan AS sedang Melakukan Uji Klinis Vaksin, Siap Diproduksi atasi Virus Corona

2 Mei 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI vaksin.* /Shutterstock via Antara

MANTRA SUKABUMII - Para ilmuwan di University of Oxford sedang mengembangkan vaksin potensial guna melawan virus corona.

Mereka bekerja dengan dukungan perusahaan Cobra Biologics sebagai salah satu perusahaan yang bekerja untuk membuat vaksin dengan nama ChAdOx1 nCoV-19.

Vaksin ini diharapkan dapat mengatasi pasien yang terinfeksi positif.

Namun demikian Namun Kepala Eksekutif Peter Coleman mengatakan perusahaan tidak bertanggung jawab untuk membuktikan kemanjuran vaksin, dengan uji coba yang dijalankan oleh tim Oxford.

Menurutnya terlalu banyak risiko yang terlibat dalam proyek.

Baca Juga: Dapat Persetujuan AS, Remdesivir Resmi Jadi Obat Darurat Covid-19

Namun, ia mengatakan, jika proses produksi 200 liter vaksin untuk virus corona baru dengan target kelar pada pertengahan Mei nanti rampung, mereka siap membuat 1 juta dosis per bulan.

"Itu lebih dari cukup untuk uji klinis, tetapi juga berpotensi memulai persediaan untuk pasokan komersial," ujarnya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Ia juga menambahkan bahwa perusahaannya bisa memiliki kapasitas hingga dua juta dosis per bulan.

"Kecepatan di mana kami beroperasi jauh lebih cepat dari biasanya. Dan untuk mulai membangun batch untuk pasokan komersial bahkan sebelum anda sampai pada fase satu (uji klinis) sangat tidak biasa," ujarnya.

Perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca juga bergabung dengan program vaksin Oxford untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin potensial guna membantu menyediakannya sesegera mungkin jika berhasil dalam uji klinis.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di cirebon.pikiran-rakyat.com dengan judul "Jika Uji Coba Berhasil, Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Jutaan Dosis per Bulan"

Baca Juga: 12 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Akan Diberlakukan PSBB

Coleman mengatakan, keterlibatan AstraZeneca bisa membantu peningkatan skala vaksin di tingkat global.

Akan tetapi, Cobra Biologics dan dua CDMO lainnya dengan kapasitas sama yang sudah terlibat masih akan memainkan peran penting.

 “Konsorsium CDMO saat ini akan menjadi bagian mendasar dari pembuatan vaksin ini. AstraZeneca memiliki banyak kemampuan.

"Tapi saya pikir pada saat ini, mengingat intensitas dan kecepatan yang diperlukan, masuk akal untuk tetap menggunakan CDMO yang Anda miliki saat ini dan kemudian di beberapa titik di masa depan, transisi ke hal lain," ujarnya.

Baca Juga: Ilmuwan Jepang: Manfaat Puasa Bikin Awet Muda dan Cegah Penuaan Dini

Coleman pun menambahkan bahwa proses yang sebelumnya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun dipercepat menjadi lima bulan.

Pekerjaan yang sudah dilakukan pada vaksin sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) bisa membantu mempercepat pengembangan vaksin Covid-19.

"Ini bukan dari awal berdiri. Ada banyak pekerjaan, dan produk telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga pekerjaan dari uji klinis awal sama-sama berlaku," kata Coleman.

Ditanya tentang komentar CEO AstraZeneca Pascal Soriot bahwa mereka akan tahu apakah vaksin akan efektif pada bulan Juni atau Juli, Coleman mengatakan bahwa perusahaannya berfokus pada pembuatan vaksin daripada menentukan kemanjurannya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler