Selandia Baru Kini Bebas dari Pandemi Covid-19 dengan Lakukan 4 Kunci Sukses yang Jadi Sorotan Dunia

30 Mei 2020, 09:57 WIB
ILUSTRASI virus corona yang sedang mewabah di dunia.* /pixabay

MANTRA SUKABUMI - Pandemi virus corona di dunia masih belum usai, pemerintah disetiap negara masih terus berupaya menekan penyebarannya.

Penambahan kasus corona pun masih terus terjadi di sejumlah negara.

Namun, lain hal dengan Selandia Baru justru saat ini sudah tidak menemukan kasus baru selama lima hari berturut-turut.

Selandia Baru saat ini hanya tersisa 8 orang yang masih menjalani perawatan virus corona di Selandia Baru.

Secara keseluruhan, Selandia Baru telah mencatat sebanyak 1.504 kasus, dengan 22 di antaranya meninggal dunia dan 1.481 lainnya telah dinyatakan sembuh, sebagaimana dikutip dari laman Business Insider.

Baca Juga: Beredar Kabar Ormas FPI Dibalik Penyebaran Kaus dan Atribut PKI, Simak Faktanya

Lain halnya dengan Amerika Serikat (AS) saat ini terus mencatatkan kasus baru dan hingga kini sudah mencapai lebih dari 1,7 juta kasus.

Menurut para ahli, suksesnya Selandia Baru untuk menekan penyebaran COVID-19 bukan hanya sekedar keberuntungan.

Namun, para ahli mengatakan bahwa ada 4 kunci sukses yang diterapkan oleh pemerintah dan warga di Selandia Baru seperti berikut ini.

1. Selandia Baru Terapkan Lockdown
Nasional Lebih Awal

Pemerintah Selandia Baru mulai memberlakukan lockdown nasional sejak 3 Februari 2020 lalu, meski belum ada kasusyang terkonfirmasi.

Baca Juga: Nenek Kamtin Berusia 100 Tahun Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona

Mereka mencatat kasus COVID-19 pertama yakni pada 28 Februari 2020, lalu satu bulan kemudian bertambah menjadi 102 kasus.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern langsung memerintahkan pihak berwenang melakukan pembatasan level 3, yakni menutup sekolah, melarang kegiatan di tempat umum, hingga mengimbau masyarakat agar melakukan konsultasi dokter secara online.

Dua hari kemudian, Jacinda memerintahkan pembatasan level 4 dengan mewajibkan tinggal di rumah dan membatasi perjalanan dengan ketat.

2. Warga Mematuhi Aturan untuk Tinggal di Rumah

Warga Selandia Baru dinilai serius dalam menanggapi bahaya COVID-19, sehingga mereka mematuhi aturan pemerintah untuk tinggal di rumah.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Jadi Sorotan Dunia, 4 Kunci Selandia Baru Akhirnya Bebas dari Wabah Virus Corona

Seorang profesor dan pakar kesehatan masyarakat di Universitas Otago, Selandia Baru, Nick Wilson mengatakan, aktivitas pada masyarakat menurun hingga 90 persen selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Kabar Gembira, Preman Pensiun 4 Kembali Tayang Usai Pandemi Berakhir

"Data Google menunjukkan bahwa Selandia Baru telah mengikuti aturan lockdown, dengan tingkat ketaatan warga yang sangat tinggi. Aktivitas warga turun hampir secara instan, lebih dari 90 persen," ujarnya.

Hasilnya, selama 10 hari sejak pasien pertama muncul, kasus di Selandia Baru sudah tidak lagi mengalami pelonjakan yang signifikan.

3. Selandia Baru Gunakan Aplikasi Pelacakan Kontak COVID-19

Menurut media setempat, pada 20 Mei 2020 lalu, total tes COVID-19 yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Selandia Baru yang diketahui menggunakan aplikasi pelacak NZ Covid Tracer mencapai hingga 267.435 tes.

Aplikasi NZ Covid Tracer sendiri dapat membantu Pemerintah Selandia Baru untuk menekan penyebaran COVID-19 saat aturan lockdown mulai diringankan.

Penggunaan aplikasi NZ Covid Tracer memungkinkan pemerintah untuk memindai kode QR pada titik masuk di berbagai tempat.

Baca Juga: Jelang Penerapan New Normal, Pemerintah Harus Perhatikan Keselamatan dan Kesehatan Guru dan Siswa

Kemudian, jika aplikasi tersebut menemukan pasien yang diduga positif COVID-19, pemerintah akan langsung melacak keberadaannya dan juga memperingatkan mereka tentang risiko potensial penyebaran virus.

4. Gaya Kepemimpinan Perdana Menteri Selandia Baru yang Dinilai Baik

Menurut Wilson, Jacinda merupakan perdana menteri yang memiliki komunikasi baik dan dipercaya oleh penduduknya.

Wilson juga mengatakan bahwa Jacinda dan para pejabat lainnya menerima potongan gaji sebesar 20 persen selama pandemiberlangsung.** (Sarah Nurul Fatia/ Pikiran-rakyat.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler