Oposisi Italia Turun ke Jalan Lakukan Unjuk Rasa, Langgar Aturan Pembatasan Sosial

3 Juni 2020, 07:04 WIB
Aksi unjuk rasa partai oposisi Italia serta ratusan pendukungnya.*(antaranews.com) /

MANTRA SUKABUMI - Ditengah pandemi virus corona beberapa partai oposisi Italia dan juga ratusan pendukungnya melanggar aturan pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah Italia, Selasa, 2 Juni 2020.

Mereka turun ke jalan memenuhi pusat kota Roma melakukan unjuk rasa menentang pemerintah.

Diketahui bahwa Italia masuk dalam daftar salah satu negara yang terdampak parah pandemi covid-19, penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2).

Setidaknya kasus yang terpapar virus corona lebih dari 233.000 orang di Italia, sebagaimana dikutip dari laman Antaranews.com.

Baca Juga: Datang Bagai Pukulan Tambahan, Corona Belum Usai Kini Wabah Ebola Menyebar di Afrika

Namun beberapa minggu terakhir, otoritas setempat memutuskan mencabut aturan pembatasan ketat secara bertahap. Pemerintah memberlakukan pembatasan ketat sejak awal Maret guna menekan penyebaran virus.

Unjuk rasa di Roma itu digelar oleh beberapa partai sayap kanan, yaitu League, Brothers of Italy, dan Go Italy. Partai oposisi itu turun ke jalan memprotes koalisi partai pendukung pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Lewat siaran langsung di media sosial, sejumlah demonstran terlihat berjalan berdampingan dengan membawa bendera Italia berukuran besar dari daerah Via del Corso menuju Piazza del Popolo di pusat bersejarah Kota Roma.

Sejumlah demonstran tidak mengenakan masker, padahal alat itu wajib dikenakan di Italia saat masing-masing warga tidak dapat menjaga jarak.

Baca Juga: Tersiar Kabar Bahwa Virus Corona Dapat Menular dari Sarung Tangan Petugas Rapid Test, Ini Faktanya

Pimpinan League, Matteo Salvini menunjukkan foto dirinya dengan para pendukungnya. Dalam foto itu, ia terlihat mengenakan masker berwarna bendera Italia di bawah dagunya saat berbicara dengan wartawan.

"Saya punya masker, tetapi beberapa ahli mengatakan virusnya sedang sekarat," kata Salvini. Pernyataannya itu merujuk pada pendapat yang disampaikan beberapa profesor Italia bahwa SARS-CoV-2 mulai melemah.

Demonstrasi itu digelar bertepatan dengan hari libur nasional untuk memperingati momen pemungutan suara pembentukan republik setelah Perang Dunia II pada 2 Juni.

Kelompok oposisi menggelar unjuk rasa karena Presiden Italia Sergio Mattarela mengunjungi Codogno, kota kecil di daerah utara Italia. Codogno merupakan daerah pertama yang terserang COVID-19 dan menjadi awal mula diberlakukannya status darurat di Italia.

Baca Juga: Dapat Mempengaruhi Kesehatan, Waspadai Cara Duduk yang Benar Saat Bekerja

COVID-19 di Italia sejauh ini telah menewaskan hampir 33.500 orang.

"(Hari ini) kami merayakan momen yang menyatukan negara ini: kekuatan moral bersama. Dari sini kita akan berusaha kembali bangkit," kata Mattarela.

Salvini menyambut ajakan ke warga Italia untuk tetap bersatu setelah krisis COVID-19, tetapi ia mengkritik pemerintah karena tidak mendengar permintaan kelompok oposisi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler