Donald Trump Hadapi Pemakzulan, Pakar Sebut Aksi Protes Rasisme jadi Biangnya

9 Juni 2020, 04:00 WIB
Presiden Amerika serikat Donald Trump.* //AFP

MANTRA SUKABUMI - Aksi protes di Amerika Serikat terus menyebar keseluruh penjuru kota dan negara bagian.

Para pengunjuk rasa terus sampaikan protesnya atas pembunuhan yang dilakukan polisi AS kepada orang kulit hitam George Floyd.

Kejadian yang terjadi di AS tersebut merupakan bukti kekecewaan rakyat Amerika terhadap kepemimpinan Donald Trump.

Sebagaimana disampaikan Ketua Program Studi Pascasarjana Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM, Siti Mutiah Setiawati saat dihubungi Kantor Berita Antara.

"Ada kekecewaan rakyat Amerika sendiri terhadap kepemimpinan Donald Trump. Ini endapan terhadap rasisme, endapan terhadap kepemimpinan," kata Mutiah kepada Antara.

Baca Juga: Benarkah Anies Baswedan Tengah Coret-coret Lantai Masjid, Simak Faktanya

Mutiah mengatakan, persoalan rasisme antara kulit putih dan kulit hitam yang saat ini tengah digaungkan kembali sebenarnya sudah berangsur membaik.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Pakar Sebut Protes Kasus George Floyd Bisa Buat Presiden Donald Trump Dihadapi Pemakzulan

Selama ini Presiden AS kepemimpinannya sudah baik dalam menekan rasisme. Nah, di bawah Donald Trump ini dia tidak menenteramkan," lanjut Mutiah.

Bukan hanya soal rasisme, Mutiah menyebut Negeri Paman Sam itu juga kini sedang dihadapi masalah politik luar negeri yang membuat kondisi pemerintahannya sedang tertekan.

Baca Juga: PM Israel akan Caplok Tepi Barat Palestina, Diprotes Warganya Sendiri Serukan Perdamaian

"Yang semula Amerika dikagumi di dunia internasional sehingga mendapat posisi sebagai super power, di bawah Donald Trump itu hilang," ungkap Mutiah.

Lanjut Mutiah, hubungan AS dengan beberapa negara juga memburuk, setiap kebijakan yang dikeluarkan bersifat kontraproduktif dan melanggar kesepakatan internasional.

Mutiah mengungkapkan, bentuk protes atas kematian pria berkulit hitam pada 25 Mei itu dijadikan kesempatan sebagian rakyat Amerika untuk melupakan amarah terpendamnya.

"Kalau sudah seperti ini, kalau tidak segera diatasi memang bisa terjadi pemakzulan terhadap Donald Truump," tandas Mutiah.** (Tyas Siti Gantina/ Pikiran-rakyat.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler