Ketegangan AS dan Tiongkok Kian Panas, Isyarat Perang akan Dimulai Sudah Terlihat

26 Juni 2020, 05:30 WIB
ILUSTRASI bendera Tiongkok-Amerika Serikat.* /Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Ketegangan dua negara antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin tambah memanas mengenai kegiatannya di Asia Tenggara.

Kegiatan-kegiatan di Asia Tenggara menjadi faktor bertambahnya tensi panas yang semakin meningkat dengan saling tuduhnya pejabat kedua negara tersebut.

Perbedaan pendapat pun muncul mengemuka saat persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok di kawasan ini kian meningkat.

Baca Juga: Vietnam Hadapi Panas Ekstrem, Petani Lakukan Tanam Padi pada Malam Hari

Baru-baru ini Menteri Pertahanan AS Mark Esper dituduh oleh Duta Besar Tiongkok untuk Singapura Hong Xiaoyong dengan menyebut bahwa Menhan AS telah memicu ketegangan dengan menyebut Tiongkok sebagai ancaman.

Hong Xiaoyong juga membuat pernyataan
di The Straits Times sebagai tanggapan atas opini yang ditulis oleh Esper di koran Singapura tersebut pada minggu lalu.

Esper sudah membuat seruan terkait hubungan keamanan yang lebih dekat dengan sekutu regional di Asia Tenggara di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh virus corona dan Partai Komunis China.

Baca Juga: AHY Berkunjung ke PBNU, KH Said Aqil Persilahkan Warga NU yang Mau Bergabung dengan Demokrat

Hong mengungkapkan, hal ini adalah upaya lain untuk menjual strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat setelah tawaran pendahulunya pada dialog di Shangri-La tahun lalu, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post.

Dia (Hong) merujuk pada KTT keamanan regional tahunan di Singapura, yang dibatalkan tahun ini karena pandemi Covid-19.

Hong menuduh menteri pertahanan AS berusaha menyebabkan gesekan antara kekuatan utama dan menambah ketegangan di wilayah tersebut. Itu adalah babak baru dalam permainan menyalahkan antara Beijing dan Washington, ketika kedua negara berhadapan di berbagai bidang.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-tasikmalaya.com dengan judul "Ketegangan Meningkat, Asia Tenggara akan Menjadi Medan Perang antara AS-Tiongkok"

Mulai dari perdagangan dan teknologi, ideologi dan asal-usul virus corona hingga meningkatkan kekhawatiran adanya Perang Dingin yang baru.

Baca Juga: Innalillahi, Hj Parida Nenek Legendaris 'RCTI Oke' Meninggal Dunia

Dalam opininya minggu lalu, Esper mengatakan AS akan berinvestasi lebih banyak untuk memodernisasi pasukannya di kawasan dan memperkuat pencegahan sebagai bagian dari upaya mempersiapkan militer AS untuk konflik di masa depan.

Dia menyerukan ikatan keamanan yang lebih kuat dengan negara-negara di Indo-Pasifik termasuk Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Thailand, Filipina, Australia dan India dan menuduh Beijing melakukan kegiatan memfitnah.

"Perilaku destabilisasi Partai Komunis China di laut Timur dan China Selatan, melalui milisi angkatan laut, penjaga pantai dan maritim, termasuk upaya untuk merusak administrasi Kepulauan Senkaku di Jepang, melecehkan pengembangan minyak dan gas Malaysia dan Vietnam, mengirimkan armada penangkapan ikan yang dikawal ke negara-negara Asia Tenggara yang diklaim sebagai zona ekonomi eksklusif, dan militerisasi fitur yang diduduki bertentangan langsung dengan komitmen Tiongkok di bawah hukum internasional," tulisnya.**  (Nur Annisa/ Pikiranrakyat-tasikmalaya.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler