Kim Jong Un Kembali Diisukan Meninggal, Menteri Pertahanan Jepang Curigai Tentang Kesehatannya

28 Juni 2020, 06:06 WIB
Kim Jong Un.* //Twitter/@DPRK_News

MANTRA SUKABUMI - Kabar kematian Kim Jong-un mencuat kembali ke publik setelah sebelumnya dinyatakan telah sehat kembali.

Terkait rumor tersebut, Jepang menyebut memiliki kecurigaan terkait kesehatan pemimpin Korea Utara di tengah pandemi covid-19 yang sedang melanda dunia.

Diketahui, beberapa bulan terakhir, Kim Jong Un jarang terlihat di hadapan publik, hal ini memicu laporan luas dan banyak spekulasi tentang penurunan kondisi fisiknya.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Akan Membuka Acara Millenial Talk Conference 2020

Laporan pertama menyebut bahwa pemimpin tertinggi Korut itu telah meninggal atau sakit parah setelah ia tak terlihat dalam perayaan kelahiran kakeknya, Kim Il-Sung, pada 15 April 2020.

Dia diyakini pada saat itu telah menjalani operasi jantung yang gagal.

Setelah absen selama 20 hari, ia muncul pada 1 Mei 2020 di pabrik pupuk yang baru dibangun sebelum akhirnya menghilang kembali dari sorotan publik.

Baca Juga: Ingin Rumah Tangga Barokah dan Rezeki Mengalir Deras, Ini Kata Mbah Maimoen Zubair

Gambar-gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara juga memperlihatkan dia berbicara di sebuah pertemuan Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa pada 7 Juni 2020.

Sejak itu, media pemerintah telah menyatakan bahwa Kim mengirim atau menerima surat dan korespondensi diplomatik, tetapi tidak menunjukkan dia menghadiri acara-acara publik.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul "

Berbicara pada jumpa pers kemarin, Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan gerakan baru-baru ini yang diamati di negara rahasia itu sangat aneh.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Dikabarkan Rieke Diah Pitaloka Sebut 'Memang Saya PKI, Ada yang Salah?'

"Kami memiliki beberapa kecurigaan tentang kesehatannya (Kim Jong-un)," katanya dikutip dari situs The Sun.

Dia mengatakan gerakan sangat aneh di Korea Utara adalah bagian dari upaya Kim untuk menghindari infeksi ketika virus corona menyebar ke seluruh negeri.

Dia juga mengatakan bahwa Jepang, AS, dan lainnya telah bertukar informasi tentang Kim.

"Saya tidak diizinkan untuk membahas masalah intelijen," ujar Kono.

Baca Juga: Presiden Jerman Sebut Bantuan AS Hanya Tipu Muslihat Untuk Kepentingan Negaranya

Ketidakhadiran Kim di mata publik yang terpanjang adalah selama 40 hari pada tahun 2014, ketika ia diyakini telah menjalani prosedur medis di pergelangan kakinya.** (Rahmi Nurlatifah/ PikiranRakyat-Tasikmalaya.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler