MANTRA SUKABUMI - Amerika Serikat merupakan negara tertinggi kasus Covid-19 di dunia.
Namun, meski tercatat kasus Covid-19 tertinggi di dunia, AS telah membuka penguncian di negara-negara bagian.
Sehingga orang-orang kembali kerutinitas masing-masing seperti sebelum pandemi ini datang.
Baca Juga: Korut Klaim Berhasil Atasi Virus Corona yang Melanda Negaranya
Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Lokasi Tambang Emas Papua Tinggi, Beras Satu Karung Mencapai Rp2 Juta
Seiring dengan hal tersebut, lonjakan kasus Covid-19 di AS pun terus meningkat. Tak sedikit yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Salah satunya dialami oleh seorang pria asal California yang meninggal karena terjangkit Covid-19 sehari setelah mengungkapkan penyesalannya karena telah menghadiri sebuah pesta.
Thomas Macias, 51, pergi ke pesta setelah pembatasan karantina dicabut di daerahnya. Padahal dia memiliki penyakit diabetes dan telah diingatkan untuk hati-hati oleh saudaranya.
Saudara Thomas Macias yaitu Gus Lopez telah meminta Thomas untuk tetap mengisolasi diri. Kalaupun ingin tetap pergi, dia harus memakai masker.
Baca Juga: AS Catat Kasus Harian Covid-19 Capai 50.000 Orang, Donald Trump Dukung dan Akan Gunakan Masker
Baca Juga: Didesak Rakyat, Turki Gelar Sidang Alih Fungsi Hagia Sophia Jadi Masjid, Petinggi Kristen Menolak
“Dia menderita diabetes, aku telah meminta dia untuk tetap mengisolasi. Jika harus tetap pergi, dia harus menggunakan masker,” kata Gus Lopez.
Namun ketika Thomas mendengar pembatasan dicabut, dia menganggap hal itu adalah kesempatan untuk bertemu dengan teman-temannya.
“Kemudian ketika Thomas mendengar pembatasan dicabut, segalanya menjadi lebih ringan, seorang teman Thomas membuat pesta barbekyu. Jadi dia berkata, ‘Oke ini kesempatan saya untuk melihat teman-teman saya’,” katanya.
Tetapi setelah pesta yang berlangsung pertengahan Juni, Macias mulai merasakan sakit. Namun saudara dan teman-temannya berpikir bahwa itu akibat diabetes yang dideritanya.
Baca Juga: Bansos Pemprov Jabar Tahap 2 Disalurkan Mulai 8 Juli 2020, Sebanyak 1.392.407 KRTS Akan Mendapatkan
Baca Juga: Dijuluki Pria Tertampan 2020, V BTS Ungkap Kisahnya Melawan Penyakit yang Dideritanya
“Kita melihat dia sakit dan tidak enak badan. Dia berkeringat dan kita berpikir itu diabetes,” tutur Lopez, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global News.
Namun ada pengunjung pesta yang mengatakan positif corona, bahkan mengetahui bahwa positif corona sebelum pesta digelar dan tetap datang ke pesta lantaran tidak menunjukkan gejala.
Orang yang positif corona itu berpikir bahwa virus tersebut tidak akan menginfeksi orang lain lantaran tidak menunjukkan gejala.
Setelah mendapat telepon dari salah satu pengunjung pesta yang mengatakan dites positif terkena virus corona, Macias memutuskan untuk dites juga.
Baca Juga: Hubungan AS dengan China Mencair Melalui Kesepakatan Maskapai Penerbangan Komersial
Baca Juga: Vietnam Layangkan Surat Protes pada China Terkait Latihan Militer di Laut China Selatan
Macias akhirnya menyatakan penyesalannya di Facebook dan mengumumkan dirinya positif corona.
"Saya keluar beberapa minggu yang lalu dan saya positif virus corona. Karena kebodohan saya, saya membahayakan kesehatan ibu dan saudara perempuan dan keluarga saya. Ini merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan,” kata Macias di akun Facebooknya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul Usai Posting Penyesalan Akibat Nekat Hadiri Pesta, Sehari Kemudian Pria Ini Meninggal Positif Corona.
“Ini bukan lelucon. Jika Anda harus keluar, kenakan masker dan harus menjaga jarak sosial," tulisnya.
Pada 21 Juni, Macias dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan memakai ventilator. Dia meninggal hari itu.
Baca Juga: Membanggakan, Kekuatan Militer Indonesia Duduki Peringkat 16 Dunia Kalahkan Belanda dan Malaysia
Baca Juga: Mendadak Datang ke Surabaya, Menkes: Ini Seperti Operasi Militer, Luar biasa Bu Risma
Seorang pejabat Kantor Vital Records Riverside mengonfirmasi kepada NBC News bahwa Macias meninggal karena Covid-19.**(Abdul Muhaemin/PR).