Fakta Mengejutkan, Ilmuan Tiongkok Kabur ke AS Usai Sebut Pemerintah Tutupi Soal Covid-19

13 Juli 2020, 16:30 WIB
ILUSTRASI Covid-19 /.*/ Dok. PRFM News

MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih belum ada titik terang akan segera berakhir, juga masih menyimpan banyak misteri tentang asal muasal virus tersebut.

Seperti diketahui, pertama muncul virus Corona yang menyebabkan pandemi ini bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok.

Namun, banyak juga klaim dari hasil penelitian bahwa virus Corona pertama kali muncul bukan di Kota Wuhan, Tiongkok, melainkan dari negara lain. Bahkan ada yang menyebut dari Spanyol.

Baca Juga: Ribuan Belalang Serang Yaman, Picu Ketakutan Para Petani Hingga Kekhawatiran akan Kerawanan Pangan

Baca Juga: Dibongkar El Diablo, Diduga Pemilik Akun Opposoter6890 yang Bocorkan Data Denny Siregar Miliki 2 KTP

Terlepas dari itu, penyelidikan di Kota Wuhan, Tiongkok oleh WHO pun terus digencar, meski sebelumnya ada penolokan-penolakan, sehingga menimbulkan persepsi bahwa Tiongkok ingin menutupi asal mula virus ini.

Bahkan, salah satu Ilmuan Tiongkok, Li Meng Yan yang menuduh bahwa negaranya tersebut menutupi beberapa fakta terkait Covid-19 melarikan diri ke Amerika Serikat.

Li Meng Yan merupakan seorang ilmuan spesialis virologi dan imunologi di Hongkong School of Public Health itu menyakini pemerintah Tiongkok tahu terkait Covid-19 jauh sebelum diungkap ke publik.

Lebih lanjut, Li juga mengatakan beberapa atasanya mengabaikan laporan penelitianya di awal pandemi yang dia percaya bisa menyelamatkan nyawa manusia.

Baca Juga: Pertempuran Keamanan India dengan Teroris terus Terjadi, Hingga Tewaskan 134 orang dalam Tahun Ini

Baca Juga: Koalisi Pimpinan Saudi Klaim Cegat Rudal dan Drone Peledak yang Diluncurkan Pasukan Yaman Houthi

Dia menambahkan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk memberi tahu dunia, mengingat status mereka sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia yang berspesialisasi dalam virus influenza dan pandemi, terutama ketika virus mulai menyebar pada awal tahun 2020.

Dikutip dari Pikiranrakyat-pangandaran.com oleh Tim Mantrasukabumi.com pada Senin, 13 Juli 2020, diketahui Li berangkat ke AS pada 28 April 2020 dengan menumpang sebuah pesawat Catchay Pasific. Dia telah merencanakan jauh-jaug hari pelariannya tersebut.

Li Meng Ilmuwan Tiongkok yang kabur ke AS /*Fox News

Atas pelariannya ini Yan percaya hidupnya dalam bahaya. Bahkan ia mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke rumahnya dan hidup dengan normal lagi.

"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," katanya dilaporkan Fox News dari lokasi yang dirahasiakan.

Baca Juga: Media China Bikin Geram Netizen Indonesia, Sebut Batik Kerajinan Asli Tiongkok

Baca Juga: Fakta Dibalik Misteri Air Zam-Zam, Tidak Pernah Habis Bahkan Bisa Tenggelamkan Seisi Dunia

Dia menambahkan bahwa jika dia mencoba menceritakan kisahnya di Tiongkok, dia "akan menghilang dan dibunuh."

Dia menambahkan bahwa jika mencoba menceritakan mengenai hal ini di Tiongkok, dia akan hilang dan dibunuh.

Sementara itu, Li mengaku bahwa dia adalah salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari virus serupa SARS ini.

"Pemerintah China melarang para ahli di luar negeri, termasuk di Hong Kong, melakukan penelitian di China," katanya.

Baca Juga: Afrika Selatan Kembali Diserang Lonjakan Corona, Pemerintah Berlakukan Jam Malam dan Larang Alkohol

Baca Juga: Kabar Buruk, WHO Mencatat dalam Waktu 24 Jam Terjadi 230.370 Kasus di Dunia

Salah satu teman, ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Tiongkok, memberi tahu tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia kepada Li pada 31 Desember, jauh sebelum Tiongkok atau WHO mengakuinya.

Kemudian Li melaporkan beberapa temuan awal ini ke bosnya. "Dia hanya mengangguk," tuturnya Lalu menyuruhnya untuk kembali bekerja.

Beberapa hari kemudian, tepatnya 9 Januari 2020, WHO mengeluarkan pernyataan.

Baca Juga: Update Covid-19 AS Kian Tak Terkendali, Tembus 3.236.130 Kasus dengan 134.572 Kematian

Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Artis Berinisial H yang Diduga Terlibat Prostitusi, Begini Kronologisnya

"Menurut pihak berwenang China, virus tersebut dapat menyebabkan penyakit parah pada beberapa pasien dan tidak mudah menular di antara manusia. Ada informasi terbatas untuk menentukan risiko keseluruhan klaster yang dilaporkan ini," ujarnya.

Dia juga mengklaim asisten direktur laboratorium yang berafiliasi dengan WHO, Profesor Malik Peiris, tahu tetapi tidak melakukan apa-apa.

Artikel ini telah tayang sebelumbya di laman Pikiranrakyat-pangandaran dengan judul Kabur ke Amerika, Ilmuwan Tiongkok Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Covid-19 yang Ditutupi Pemerintah.

Peiris tidak menanggapi permintaan komentar. Situs web WHO mencantumkan Peiris sebagai "penasihat" pada Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV.

WHO dan Tiongkok sendiri membantah keras soal menutup-nutupi virus corona. WHO membantah bahwa Li, Poon atau Peiris pernah bekerja secara langsung untuk organisasi tersebut.

Baca Juga: Kembali Artis Ibu Kota Terlibat Prostitusi, Digerebek Ngamar di Hotel Kota Medan, Berinisial H?

Baca Juga: Fakta-fakta Dibalik Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas Akibat Dibunuh

"Profesor Malik Peiris adalah pakar penyakit menular yang telah berada di misi WHO dan kelompok ahli seperti banyak orang terkemuka di bidangnya," kata juru bicara WHO Margaret Ann Harris lewat email.

"Itu tidak membuatnya menjadi anggota staf WHO, juga tidak mewakili WHO," penjelasnya kepada Fox News.**(Ayunda Lintang Pratiwi/PR Pangandaran).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler