Kematian dan Jumlah Kasus Meningkat, WHO: Dampak Virus Corona Akan Terasa Jauh di Masa Depan

1 Agustus 2020, 07:15 WIB
ILUSTRASI COVID-19 /Pikiran Rakyat/.*/(foto Pikiran Rakyat)

MANTRA SUKABUMI - Wabah global virus corona adalah jenis bencana yang pengaruhnya akan berlangsung jauh di masa depan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Jumat, 31 Juli.

"Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," kata Tedros dalam pertemuan komite darurat WHO, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh badan tersebut.

Pandemi telah menewaskan lebih dari 670.000 orang sejak bermunculan di Wuhan, China, dengan lebih dari 17 juta kasus didiagnosis. Amerika Serikat, Brasil, Meksiko dan Inggris telah sangat terpukul dalam beberapa minggu terakhir oleh penyakit COVID-19, karena pemerintah mereka telah berjuang untuk menghasilkan tanggapan yang efektif.

Baca Juga: Listrik Gratis Bulan Agustus Sudah Bisa Diklaim, Berikut Cara Klaimnya

Baca Juga: Kematian di India Akibat Virus Corona Lewati Italia Karena Banjir yang Menghantam

Ekonomi telah dihantam oleh pembatasan kuncian yang diperkenalkan untuk membatasi penyebarannya, sementara banyak daerah takut akan gelombang kedua.

Sementara itu, lebih dari sekitar 150 perusahaan farmasi sedang mengerjakan vaksin, meskipun penggunaan pertama mereka tidak dapat diharapkan sampai awal 2021, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pekan lalu.

Meskipun pengetahuan tentang virus baru telah berkembang, banyak pertanyaan tetap tidak terjawab dan populasi tetap rentan, kata Tedros pada hari Jumat.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Sabtu 1 Agustus 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

"Hasil awal dari penelitian serologi (antibodi) menunjukkan gambaran yang konsisten: sebagian besar orang di dunia tetap rentan terhadap virus ini, bahkan di daerah yang telah mengalami wabah parah," katanya.

"Banyak negara yang percaya bahwa mereka telah melewati yang terburuk sekarang bergulat dengan wabah baru.

Beberapa yang kurang terpengaruh dalam minggu-minggu awal sekarang melihat meningkatnya jumlah kasus dan kematian."**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler