86 Tahun Jadi Museum, Kini Ribuan Orang Hadiri Doa Bayram Pertama di Hagia Sophia

1 Agustus 2020, 13:25 WIB
Ribuan orang Turki hadiri Hagia Sophia untuk melaksanakan hari Qurban Bayram pertama.*(AA Photo) /

MANTRA SUKABUMI - Ribuan orang Turki yang setia menghadiri sholat berjamaah khusus di Masjid Agung Hagia Sophia pada hari Jumat untuk menandai dimulainya Qurban Bayram, juga dikenal sebagai Idul Adha.

Doa Bayram pertama di Hagia Sophia dalam 86 tahun dipimpin oleh kepala Kepresidenan Urusan Agama (Diyanet) Ali Erbas.

Ketua Parlemen Mustafa Sentop, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Ali Karaismailoglu, Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya dan Walikota distrik Fatih Istanbul Mehmet Ergun Turan bergabung dengan umat beriman di Hagia Sophia.

Baca Juga: China Dukung Pemilihan Hong Kong Ditunda 'Perlu dan Masuk Akal', Pendukung Demokrasi Marah

Dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah bahwa telah datang dari seluruh negeri, ribuan orang memenuhi Hagia Sophia, serta jalan-jalan di sekitar landmark bersejarah di Istanbul.

Pada 10 Juli, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk penggunaannya sebagai masjid.

Dua minggu setelah keputusan pengadilan, doa pertama di Hagia Sophia diadakan dengan dihadiri sekitar 350.000 orang, serta tokoh-tokoh politik top di Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pada hari Jumat, umat Islam menandai dimulainya Qurban Bayram, liburan empat hari yang menandai berakhirnya ibadah haji dan perayaan keagamaan terpenting kedua setelah Ramadhan Bayram, juga dikenal sebagai Idul Fitri.

Baca Juga: Kematian dan Jumlah Kasus Meningkat, WHO: Dampak Virus Corona Akan Terasa Jauh di Masa Depan

Pada hari suci ini, umat Islam mengorbankan ternak, yaitu, domba, kambing, sapi atau unta, untuk memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail atas perintah Allah.

Seperti Ramadhan Bayram, festival ini adalah waktu untuk berbagi hadiah dan makanan di antara teman dan anggota keluarga serta dengan orang miskin.

Daging hewan kurban biasanya dibagi menjadi tiga bagian satu untuk keluarga, satu untuk kerabat dan bagian terakhir untuk orang yang membutuhkan.

Baca Juga: Darurat Kejahatan Seksual, Kakek 70 Tahun di Sukabumi Sodomi 7 Anak di Bawah Umur

Untuk mengorbankan seekor hewan, penting untuk mengikuti aturan-aturan Islam tertentu di seluruh proses untuk memastikan bahwa hewan tersebut layak untuk dikorbankan.

Sangat disarankan agar hewan itu dipotong oleh para profesional di lokasi tertentu.

Muslim juga dapat menyumbangkan pengorbanan mereka kepada organisasi non-pemerintah (LSM) atau organisasi amal lainnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler