Microsoft Akan Ambil Alih TikTok Amerika Serikat

2 Agustus 2020, 12:37 WIB
Aplikasi tiktok /Pikiran Rakyat


MANTRA SUKABUMI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memblokir media sosial TikTok. Ia mengeluarkan larangan menggunakan aplikasi berbagi video pendek TikTok di perangkat pemerintah berdasarkan kebijakan yang disahkan Rabu (22/07/2020), karena kekhawatiran akan keamanan data pribadi pengguna.

Terkait hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah melakukan pemungutan suara untuk melarang pegawai pemerintah mengunduh aplikasi TikTok pada perangkat pemerintah. Larangan tersebut berhasil disepakati lewat kemenangan 336 suara berbanding 71.


Setelah lolos di DPR dan disetujui oleh Komite Senat, larangan tersebut dapat segera menjadi hukum di Amerika Serikat.

Baca Juga: Invasi Irak ke Kuwait pada 30 Tahun yang Lalu Masih Menghantui Wilayah

Menanggapi larangan tersebut, ByteDance sebagai perusahaan induk TikTok, dikabarkan setuju untuk memecah operasional di Amerika Serikat.

Dikutip dari Antara yang mengutip dari Reuters, Minggu (02/08/2020) ByteDance semula ingin mempertahankan kepemilikan saham minoritas di bisnis TikTok AS, namun, ditolak Gedung Putih.

Baca Juga: Musim Kemarau Segera Tiba, Perbanyak Doa Ini

Baca Juga: Daftar Harga Sepeda Lipat Merek United, Polygon, Element, Hingga Noris Harga Mulai Dari 1 Jutaan

Proposal yang terbaru menunjukkan ByteDance akan keluar sepenuhnya, Microsoft akan masuk untuk mengambil alih TikTok di AS, menurut sumber yang dirahasiakan identitasnya.

Beberapa investor ByteDance di AS akan diberi kesempatan untuk mengambil saham minoritas. Sekitar 70 persen investor asing ByteDance berasal dari AS.

Baca Juga: Kepribadianmu Ternyata Bisa Ditebak, Begini Cara Menebaknya

"Bukan kesepakatan yang pernah kalian dengar, bahwa mereka akan jual dan beli. Kita bukan negara M&A (merger dan akuisisi)," kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One.

Gedung Putih dalam keterangan tertulis tidak menjelaskan apakah Trump akan menerima konsesi ByteDance.

Baca Juga: Peristiwa yang Bersejarah di Tanggal 2 Agustus, Salah Satunya Terjadinya Perang Teluk Persia

"Pemerintah punya kekhawatiran serius terhadap TikTok mengenai keamanan nasional. Kami terus mengevaluasi kebijakan," kata Gedung Putih.

ByteDance di Beijing tidak berkomentar, namun, perwakilan mereka di AS mengeluarkan pernyataan yang disiarkan di aplikasi tersebut.

Baca Juga: Hubungan Kian Panas, China Mainkan Kartu Iran Dalam Upaya Melawan AS

"Kami di sini untuk jangka panjang. Terus bagikan suara kalian di sini dan bela TikTok," kata manajer umum TikTok AS, Vanessa Pappas.

Melalui kesepakatan baru, Microsoft nantinya akan bertugas melindungi data pengguna TikTok di AS. Kesempatan ini juga terbuka bagi perusahaan selain Microsoft untuk mengambil alih TikTok.

Editor: Andriana

Tags

Terkini

Terpopuler