Heboh Pengakuan Ilmuwan yang Dibesarkan China, Virus Corona Sengaja Dibuat di Laboratorium China

3 Agustus 2020, 15:00 WIB
iLlmuwan Hong Kong menyatakan bahwa virus corona (Covid-19) berasal dari Laboratorium Tiongkok yang difasilitasi oleh militer serta pemerintah Tiongkok /

MANTRA SUKABUMI - Sebagaimana diketahui saat ini dunia sedang berjuang melawan Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia.

Virus ini pertama kali muncul sekitar bulan Desember tahun 2019 di Wuhan, China. Setelah itu menyebar ke seluruh dunia yang hingga saat ini telah menewaskan puluhan juta rakyat dunia.

Berbagai spekulasi dan tuduhan muncul dari berbagai negara terkait kebenaran virus ini. Tidak sedikit diantara mereka yang menyatakan virus ini adalah buatan China sendiri. Berbagai bantahan dari China juga sudah dikemukakan untuk membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga: Walikota Surabaya Risma Didemo Ratusan Pekerja Hiburan Malam, Ini Responnya

Baca Juga: Satu-satunya di Belahan Bumi Selatan, Museum Bawah Laut Australia Resmi Dibuka Awal Agustus 2020

Dilansir dari PMJ News, baru-baru ini warga dunia digegerkan dengan pernyataan ilmuwan Hong Kong yang menyatakan bahwa virus corona (Covid-19) berasal dari Laboratorium Tiongkok yang difasilitasi oleh militer serta pemerintah Tiongkok. Sekarang, seorang ilmuwan pun berani mengungkap hal tersebut.

Dr Li-Meng Yan yang merupakan seorang spesialis virologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong ini melarikan diri ke negara Amerika Serikat karena berbagai alasan. Salah satunya ia tak bisa bebas mengungkap informasi berkenaan virus corona (Covid-19) tersebut.
Dr Li-Meng Yan memaparkan Covid-19 diciptakan di laboratorium Tiongkok yang terhubung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Tetapi, Pemerintah Tiongkok membantah tuduhan itu.

“Waktu itu, saya dengan jelas menilai bahwa virus itu berasal dari laboratorium militer Partai Komunis China (Tiongkok). Sedangkan, pasar basah Wuhan hanya dipakai sebagai umpan (propaganda),” ungkap Dr Li-Meng Yan.

Baca Juga: Modus Riset Praktik Swinger, Pelecehan Seksual Terjadi di Perguruan Tinggi Jogja

Baca Juga: Viral Video Anggota DPRD Digerebek Istri, Selingkuhan Disuruh Telanjang

Saat itu dirinya berusaha melaporkan informasi itu, namun atasannya menjawab temuannya tidak masuk akal serta tidak dianggap serius dan dibiarkan. Oleh karena itu, ia mengklaim mustahil baginya untuk melaporkan dan mengungkapkan penemuannya itu ke tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok.

“Saya tahu bahwa begitu saya berbicara, saya bisa menghilang kapan saja (dibunuh), sama seperti semua orang yang berani protes di Hong Kong. Saya bisa menghilang (tewas) kapan saja. Bahkan nama saya pun tidak akan ada lagi (dihilangkan oleh Pemerintah Tiongkok, red),” jelasnya.

Selain itu, Dr Li-Meng Yan pun mengklaim bahwa itu merupakan tanggung jawabnya untuk memberikan informasi sebenarnya kepada warga dunia seputar virus corona (Covid-19), sebelum dinyatakan tewas atau menghilang secara misterius.

Dr Li-Meng Ya sendiri selama ini telah dibesarkan dan dididik di bawah rezim Partai Komunis Tiongkok dan tahu benar hal-hal yang akan dilakukan pemerintah Tiongkok. Tetapi, Dr Ling tidak berani mengungkapnya di depan publik.

Baca Juga: Protokol Kesehatan Di Istana Diperketat, Situasi Daruratkah?

Namun demikian, ahli virologi ini berjanji bahwa dia akan terus mengatakan fakta yang sebenarnya tentang rezim Bejing dan pandemi virus corona (Covid-19). Harapannya, informasi yang disampaikan bisa mempercepat pemahaman dunia luar tentang rezim dan membantu orang-orang Tiongkok untuk menggulingkan pemerintahan komunis Tiongkok.

Sebelum mengungkap hal itu, Dr Li-Meng Yan melarikan diri ke Amerika Serikat pada bulan April 2020 dari Hong Kong, karena khawatir akan keselamatannya. Dr Li-Meng Yan memilih untuk melarikan diri, dan kemudian paham benar cara otoritas Tiongkok memperlakukan pelapor untuk menyembunyikan epidemi Covid-19.

Dr Li-Meng Yan menekankan bahwa pelarian itu bertujuan untuk menyampaikan pesan kebenaran mengenai Covid-19 kepada warga dunia.

Baca Juga: Harga HP Samsung Galaxy J Series Termurah Agustus 2020

Dr Li-Meng Yan menjelaskan dirinya salah satu ilmuwan pertama di dunia yang mempelajari Covid-19 di kota Wuhan. Ia diminta oleh atasannya di laboratorium rujukan Universitas dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Leo Poon untuk melihat virus aneh yang mirip SARS terjadi di kota Wuhan pada akhir Desember 2019 lalu.

Ahli virologi itu mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok menolak untuk membiarkan para ahli di luar negeri, termasuk yang di Hong Kong melakukan penelitian di Tiongkok.

“Jadi aku mencari tahu dari teman-temanku untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” sambungnya.

Pasca mempresentasikan temuannya, Dr Li-Meng Yan mengklaim bahwa atasannya menyarankannya untuk melanjutkan penyelidikan, tetapi ia disarankan tetap diam dan berhati-hati.

Baca Juga: Pesan Kemanusiaan dalam Haji, Ini Makna Rukun dan Setiap Ritual Haji

Menanggapi pengungkapan dari Dr Li-Meng Yan tersebut, juru bicara Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong pro Pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa Dr Li-Meng Yan saat ini bukan pegawai lagi.

“Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas. Karena, menghormati pegawai kami yang sekarang sudah tidak bekerja di sini. Jadi, kami tidak bisa mengungkapkan informasi pribadi tentang dia,” jelas juru bicara Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong pro Beijing tersebut.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler