Hubungan Presiden Amerika Serikat dan China Semakin Buruk Karena Covid-19

12 Agustus 2020, 06:55 WIB
Hubungan Presiden Amerika Serikat dan China Semakin Buruk Karena Covid-19 /ANTARA/.*/ANTARA

MANTRA SUKABUMI - Hubungan kedua negara super power, Amerika Serikat dan China semakin memburuk.

Hal ini dipicu beberapa pertikaian kedua negara yang semakin meruncing sejak beberapa pekan hingga kini.

Setelah saling menutup konsulat, memberi sanksi anggota parlemen, karena Laut China Selatan, aplikasi TikTok dan lain-lain.

Baca Juga: Hati-hati Virus Corona Saat Ini Ditemukan Pada Makanan Beku di China

Baca Juga: Konflik AS-China Kian Memanas, Aksi AS Dibalas China Dengan Umumkan Sanksi 11 Anggota Parlemen AS

Terkait hak itu diakui oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan mengatakan hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping telah memburuk setelah pandemi Covid-19 dan bahwa dia sudah lama tidak berbicara dengan mitranya itu.

"Saya dulu memiliki hubungan yang sangat baik dengannya," kata Trump kepada Fox Sports Radio dalam sebuah wawancara pada Selasa, 11 Agustus 2020 sebagaimana dikutip dari Antara merujuk pada kesepakatan perdagangan Tahap Satu mereka tahun lalu.

"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Xi. Saya menyukainya, tetapi saya tidak merasakan hal yang sama sekarang," beber Trump.

Trump mengatakan perasaannya terhadap Xi Jinping berubah di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Larang Penggunaan Aplikasi TikTok di Amerika Serikat

Baca Juga: Positif Covid-19 Amerika Serikat Tembus Hampir 5 Juta Kasus

"Saya pasti merasa berbeda. Saya memiliki hubungan yang sangat, sangat baik, dan saya sudah lama tidak berbicara dengannya," ujar dia.

Trump, yang berusaha terpilih kembali dalam pemilu AS pada 3 November mendatang, menjadikan China sebagai bagian penting dari kampanye pilpresnya pada 2016 dan memuji hubungan persahabatannya dengan Xi selama sebagian besar masa jabatan pertamanya saat dia berusaha untuk memperbaiki keadaan melalui janji-janji kesepakatan perdagangan.

Namun, dia mengatakan bahwa dampak dari wabah Covid-19 lebih buruk daripada konflik perdagangan.

Laporan pertama virus corona baru muncul dari China pada akhir 2019 dan sekarang telah menginfeksi lebih dari 20 juta orang dan menewaskan setidaknya 735.369 orang di seluruh dunia, termasuk sedikitnya 5,1 juta kasus dan 163.160 kematian di AS.**

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler