Afghanistan Mencekam, Puluhan Pejuang Taliban dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara

20 September 2020, 08:01 WIB
Taliban mengeluarkan pernyataan yang menuduh pasukan Afghanistan membunuh setidaknya 40 warga sipil dalam serangan udara [File: Watan Yar / EPA] /


MANTRA SUKABUMI - Sedikitnya 11 warga sipil tewas dan lebih dari 10 lainnya cedera pada Sabtu dalam dua serangan udara di pangkalan Taliban di provinsi Kunduz, Afghanistan timur laut, kata seorang pejabat provinsi.

Taliban mengeluarkan pernyataan yang menuduh pasukan Afghanistan menewaskan sedikitnya 40 warga sipil dalam serangan udara tersebut. Kelompok bersenjata tidak berkomentar tentang korban di antara para pejuangnya.

Pejabat kementerian pertahanan di Kabul, yang mengatakan lebih dari 40 pejuang Taliban tewas dalam serangan itu, tidak mengkonfirmasi adanya korban sipil. Mereka mengatakan penyelidikan sedang dilakukan terhadap insiden itu, yang terjadi ketika pihak yang bertikai mengadakan pembicaraan damai.

Baca Juga: Pesisir Teluk AS Terancam Serangan Badai Beta, Picu Gelombang yang Mengancam Jiwa

Baca Juga: Sri Mulyani Isyaratkan Anggaran Negara Tahun 2021, Terkait Kelanjutan Bantuan Sosial dan Dunia Usaha

"Serangan pertama menghantam pangkalan Taliban tetapi serangan kedua menyebabkan korban sipil saat mereka berkumpul di lokasi yang dibom," kata Fatima Aziz, seorang anggota parlemen yang mewakili Kunduz, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

"Pagi ini, pejuang Taliban menyerang posisi (tentara Afghanistan) di distrik Khan Abad di provinsi Kunduz," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan di Twitter.

Militer "mencegat serangan itu sesuai dengan prosedur 'pertahanan aktif'," tambah pernyataan itu, dengan mencatat korban tewas termasuk dua komandan.

Baca Juga: Disaat China Tingkatkan Penjualan, UEA Dapatkan Drone dari Amerika

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan 11,8 Juta Nomor Rekening BLT Rp 600 Ribu, Cek Nama Penerima Disini

Aziz mengatakan 11 warga sipil tewas dan lima orang hilang di distrik Khan Abad di provinsi Kunduz.

Menurut saksi lain, serangan udara tersebut menewaskan 12 warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai 18 lainnya serta pejuang Taliban juga di antara yang tewas.

Serangan itu terjadi tak lama sebelum Presiden Ashraf Ghani kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan "untuk melindungi rakyat kami, mencegah kekerasan dan insiden teroris dan untuk mencapai perdamaian yang bermartabat dan abadi".

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Aktif dan Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Namun Tidak Dapat BLT, Lapor Kesini

Taliban sejauh ini mengabaikan permintaan semacam itu, meskipun secara sepihak menyebut dua gencatan senjata yang pendek dan terpisah tahun ini menjelang perundingan damai.

Pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban terus berlanjut bahkan ketika perwakilan pemerintah dan kelompok bersenjata berkumpul di Qatar pekan lalu untuk pembicaraan damai bersejarah yang bertujuan mengakhiri sekitar 20 tahun perang.

Negosiasi tersebut adalah hasil dari kesepakatan antara Taliban dan AS yang ditandatangani pada Februari, yang juga membuka jalan bagi penarikan semua pasukan asing pada Mei 2021.**

 

 

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler