20 Spesies Hewan Baru Tercatat di Pulau Ubin Singapura, Salah Satunya Laba-Laba Jenis Baru

26 September 2020, 20:06 WIB
Ilustrasi Laba-laba /.*/PIXABAY

MANTRA SUKABUMI - Dua puluh spesies fauna baru telah tercatat di Pulau Ubin selama survei keanekaragaman hayati di pulau itu.

Termasuk jenis laba-laba yang baru bagi ilmu pengetahuan, kata Menteri Pembangunan Nasional Desmond Lee dalam sebuah posting Facebook, Jumat 25 September 2020.

Enam dari spesies fauna baru di Singapura, terdiri dari empat jenis laba-laba, kupu-kupu dan seekor burung.

Baca Juga: Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya  

Baca Juga: Kabar Gembira Pemerintah Akan Perpanjang Subdisi Gaji dan BLT Covid-19 Hingga 2021

Survei Keanekaragaman Hayati Ubin Komprehensif (CUBS) juga mencatat 13 spesies fauna baru di Pulau Ubin seperti kelelawar, burung, dan capung.

"Keanekaragaman hayati unik yang ditemukan di Pulau Ubin sangat menarik, hal  ini telah dikonfirmasi oleh temuan baru dari kami (CUBS)," kata Lee. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com.

Lebih dari 160 survei lapangan, melibatkan ilmuwan warga dari berbagai kelompok alam, peneliti dan NParks, telah dilakukan sejak CUBS dimulai pada 2018.

Sejak itu, tercatat 20 spesies fauna baru, termasuk Piranthus sp, spesies laba-laba baru, direkam untuk sains.

Spesies laba-laba baru pertama kali dikumpulkan di Brunei pada tahun 2012 dan kemudian diidentifikasi sebagai bagian dari genus yang berbeda. Itu juga telah dikumpulkan di Sungei Buloh Wetland Reserve, bakau di Lim Chu Kang.

Spesimen laba-laba juga ditemukan di hutan sekunder di Pulau Ubin selama survei keanekaragaman hayati, dan para peneliti mengidentifikasinya sebagai spesies baru yang belum dideskripsikan di bawah genus Piranthus.

Dua pasang kaki pertama pada laba-laba betina berwarna oranye kemerahan cerah.Survei masih berlangsung untuk kelompok taksonomi lainnya, termasuk phasmid (serangga daun dan batang), mamalia serta ngengat.

Ditargetkan selesai akhir tahun ini. Lebih dari 200 orang telah terlibat.Dalam posting Facebook-nya, Lee juga mengumumkan bahwa NParks memulai proyek reboisasi, dengan lebih dari 16.000 pohon dari lebih 70 spesies asli ditanam secara progresif di tiga lokasi di Pulau Ubin.

Situs Balai Quarry South seluas 10 hektar, Sungei Teris (5ha) dan Jalan Jelutong (1ha) sebelumnya digunakan untuk penambangan granit dan akuakultur dan sejak itu telah ditinggalkan.

Saat ini, lokasi tersebut ditutupi dengan spesies tumbuhan invasif non asli dan tidak mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi.

Upaya reboisasi ini merupakan bagian dari gerakan Sejuta Pohon Singapura. Seperti namanya, gerakan ini bertujuan untuk menanam lebih dari 1 juta pohon di Singapura selama 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Mantap Gelombang 10 Kartu Prakerja Telah Dibuka, Ayo Secepatnya Daftar Sebelum Ditutup

Baca Juga: Hindari Terlalu Banyak Mengonsumsi Kangkung Secara Berlebihan, Salah Satunya Dapat Membuat Mengantuk

Reboisasi di Pulau Ubin telah berlangsung sejak 2001 di beberapa lokasi di seluruh pulau.

Selain itu, proyek lahan basah terapung di Pekan Quarry di Pulau Ubin sudah selesai.Tambang adalah rumah bagi banyak spesies lahan basah yang hidup di pulau itu.

Untuk meningkatkannya sebagai habitat, NParks mengujicobakan sistem lahan basah terapung di tambang pada tahun 2015.

Ukuran total dari sistem lahan basah terapung yang baru sekarang lebih dari 4.000 meter persegi, meningkatkan ukuran lahan basah terapung di tambang hingga menutupi sekitar 20 persen dari permukaan airnya.

Selain meningkatkan keanekaragaman hayati Pulau Ubin, berbagai tindakan dilakukan untuk membantu penduduk desa di pulau itu, kata Lee.

Upaya ini termasuk rencana untuk membuat Pulau Ubin lebih mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, peningkatan "pangkalan taksi" sementara di pulau tersebut serta perbaikan rumah.

Baca Juga: Coba Baca Sholawat Jibril Setelah Selesai Sholat, Salah Satunya Dapat Mendatangkan Rezeki

"Kami ingin membuat Ubin inklusif untuk semua orang. Kami memiliki rencana untuk membangun dermaga ponton terapung di Ubin Living Lab, di mana pengguna kursi roda dapat naik dan turun dengan lancar," kata Lee.

Ubin yang dapat diakses, dengan dukungan FUN dan NParks, (telah) merancang desain yang diusulkan untuk dermaga ponton terapung.

Setelah berkonsultasi dengan pemangku kepentingan seperti masyarakat dan lembaga. Kami akan segera menyelesaikan desain, dan memulai pekerjaan konstruksi setelahnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Channelnewsasia.com

Tags

Terkini

Terpopuler