Mengejutkan, Vanuatu Negara Kecil Namun Berani Serang Indonesia di Forum Dunia

28 September 2020, 16:15 WIB
Vanuatu Tuding Indonesia Langgar HAM di Papua, 'Tampar Balik' di PBB, Diplomat Silvany Austin Pasaribu :Jangan Ceramahi Negara Lain! /Tangkap Layar Youtube/ United Nations/

 

MANTRA SUKABUMI - Forum PBB merupakan forum internasional yang tidak sembarang orang bisa masuk kesana.

Mereka yang mengikuti forum ini adalah mereka orang-orang terpilih di negaranya, sehingga segala perkataan dan pernyataannya disorot seluruh dunia.

Namun, bagaimana jadinya jika negara kecil menuduh negara sebesar Indonesia melakukan pelanggaran HAM?

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Ya negara itu adalah Vanuatu, negara kecil yang saat ini dapat julukan "kecil-kecil galak" menjadi sorotan setelah menuding Indonesia melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masyarakat Papua di forum internasional PBB.

Hal tersebut mendapat tanggapan dari Diplomat Indonesia, Silvany Austin Pasaribu yang menyebut tuduhan Vanuatu tersebut tidak berdasar.

Ia juga menuntut Vanuatu untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tanah Air.

"Memalukan negara yang satu ini (Vanuatu) terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat mengenai bagaimana Indonesia seharusnya bertindak atau mengatur dirinya sendiri," ujar diplomat muda Silvany Austin Pasaribu dalam rilis PJTRI seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Galamedia News pada Senin, 28 September 2020.

Tapi seperti apa sebenarnya negara yang “kecil-kecil galak” ini? Ternyata ada sejumlah fakta mengejutkan dari Vanuatu, mulai dari praktik kanibalisme hingga bungee jumping yang pertama kali muncul di sini

Berikut beberapa fakta mengejutkan tentang Vanuatu:

Baca Juga: Hadapi Tsunami 20 Meter, Ketua MPR: Pemda Harus Siap Siaga dan Waspada

1. Baru bebas kanibalisme tahun 1970
Sebagian besar antropolog sepakat kanibalisme di Vanuatu terakhir terjadi pada tahun 1969. Laporan Squires hingga lebih dari 50 tahun lalu, penduduk  pulau Vanuatu memiliki reputasi sebagai kanibal yang menakutkan.

Catatan tahun 1839, dua misionaris Inggris pertama yang akan dikirim dari London Missionary Society dibunuh dan menjadi korban kanibalisme di Pulau Martir yang kini dikenal sebagai Erromango.
"Setelah berkunjung tahun 2008, penulis kami bahkan ditawari tips tentang cara terbaik memasak manusia. Pertama, nenek moyang kita akan menggali lubang di tanah,” ujar seorang warga bernama Berna Kambai.

"Mereka akan memasukkan batu panas ke dalam lubang, lalu memotong jasad  menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di atasnya. Mereka akan menambahkan ubi dan talas, lalu menutupnya dengan batu panas dan daun pisang agar uapnya tetap masuk.”

Waktu memanggang standar kabarnya tiga sampai lima jam dan bagian kepala menjadi bagian yang diserahkan pada kepala desa

2. Negara paling berbahaya

"Setelah berkunjung tahun 2008, penulis kami bahkan ditawari tips tentang cara terbaik memasak manusia. Pertama, nenek moyang kita akan menggali lubang di tanah,” ujar seorang warga bernama Berna Kambai.

Baca Juga: Belum Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 1-4, Padahal Anggota BPJS Ketenagakerjaan, Cek Disini

"Mereka akan memasukkan batu panas ke dalam lubang, lalu memotong jasad  menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di atasnya. Mereka akan menambahkan ubi dan talas, lalu menutupnya dengan batu panas dan daun pisang agar uapnya tetap masuk.”

Waktu memanggang standar kabarnya tiga sampai lima jam dan bagian kepala menjadi bagian yang diserahkan pada kepala desa.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedia News dengan judul Serang Indonesia di Forum Internasional, Lima Fakta Mengejutkan Vanuatu Negara Penemu Bungee Jumping

2. Negara paling berbahaya
Untuk urusan bencana alam, Vanuatu menjadi negara yang paling berisiko tersapu bencana atau berbahaya. Laporan World Risk dari Universitas PBB untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia menetapkan persentase risiko untuk total 173 negara.

Berdasarkan kemungkinan mengalami gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut Vanuatu menduduki peringkat teratas dengan 36,43 persen. Disusul Tonga, Filipina, Guatemala, dan Bangladesh.

3. Penemu bungee jumping
Bungee jumping yang kini menjadi aktivitas para adrenaline junkies ternyata sudah jauh lebih dulu dilakukan di sini. Bahkan bisa jadi lebih ekstrem.  Tepatnya sebagai bagian dari ritual Nanggol di mana warga melompat dari menara kayu setinggi 20-30 meter.

Ritual dilakukan saat tanaman ubi rambat tumbuh di awal April di Pulau Pentakosta. Saat itu warga akan membangun menara kayu dengan tinggi tak kurang dari 20 meter.

Baca Juga: Heboh Tsunami 20 Meter, BMKG: Seolah itu Akan Terjadi Besok Pagi

Saat menara rampung, biasanya akhir Mei, pria dewasa dan anak-anak akan melompat, terjun bebas dari menara dengan tanaman rambat melilit pergelangan kaki mirip tali pengaman dalam bungee jumping.

Soal persamaan Nanggol dan bungee jumping, ternyata Vanuatu sempat menuntut royalti dari penyedia petualangan modern karena dianggap telah mencuri tradisi mereka.

4. Paling sedikit dikunjungi dan paling bahagia
Transportasi yang sulit dan mahal membuat Vanuatu negara yang paling sedikit dikunjungi warga dunia. Hanya  95.000 orang saja yang berkunjung ke sini tiap tahunnya.

Bisa jadi karena dari Inggris saja misalnya perlu 33 jam dengan biaya £1.647 atau Rp 33 juta untuk mencapainya. Meski demikian Happy Planet Index sempat menempati posisi keempat negara paling bahagia di dunia.

5. No smoking country
Negara kepulauan Vanuatu ternyata satu dari 10 negara paling bebas tembakau di dunia. Demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Identik dengan PKI, Ternyata Lagu Genjer-Genjer Diciptakan Seniman Asal Banyuwangi

Tak itu saja, pihak berwenang di negara Pasifik Selatan itu pun bertekad melarang makanan Barat yang diimpor sebagai upaya menangkal potensi masalah kesehatan.

Provinsi Torba dengan populasi di bawah 10.000 jiwa dan mayoritas petani juga berniat menerbitkan undang-undang yang melarang semua makanan asing  dengan target menjadi wilayah yang sepenuhnya organik.**

Editor: Andriana

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler