Debat I Capres AS: Terungkap, Joe Biden Sudah Terbiasa Mengucap Insya Allah

1 Oktober 2020, 07:26 WIB
Donald Trump dan Joe Biden sedang berdebat dalam pemilihan Capres AS. /Tangkapan layar YouTube.com/ CNA

 

MANTRA SUKABUMI – Debat pertama pada rangkaian pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dipenuhi aksi saling menyela pembicaraan dan saling mengejek. Debat Capres AS yang ke-1 ini berlangsung Selasa, 29 September 2020, waktu setempat, dalam suasana panas dan hampir tak terkendali.

Moderator debat Chris Wallace dari Fox News pun dibuat kewalahan atas aksi Trump dalam debat yang diadakan di Case Western Reserve University di Cleveland, AS, Selasa malam waktu setempat.

Calon Petahana dari Partai Republik, Donald Trump konsisten menyela calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden. Kedua kandidat, Donald Trump dan rivalnya Joe Biden saling serang dalam debat yang berlangsung di Cleveland, Ohio, AS.

Baca Juga: Waspada Kena Tipu, Berikut Tips Jaga Keamanan Akun ShopeePay

Baca Juga: Kuota Gratis dari Indosat Ooredoo Tiap Hari, Simak Berikut Tips untuk Dapatkan Kuota Gratis

Berbagai kalimat aneh dan spontan keluar dalam debat tersebut. Seperi:

Biden: "Sangat sulit untuk berbicara dengan adanya 'Badut' ini".

Biden: "Bisakah kamu diam? Ini sangat tidak presidensial".

Trump: “Joe Biden bukanlah calon presiden yang pintar”.

Rupanya Trump berhasil memancing emosinya Biden dengan instrup atau menyela pembicaraan Biden, hingga Biden banyak mengeluarkan ungkapan jengkel.

Ada momen menarik ketika capres dari Partai Demokrat Joe Biden melontarkan kalimat 'Insya Allah', ucapan yang biasa diucapkan umat Muslim yang artinya 'Jika Allah Menghendaki'.

Baca Juga: Harga HP Samsung Terbaik Oktober 2020, Mulai dari Harga Rp1 Juta Hingga Termahal

Ucapan tersebut terlontar ketika Trump tengah dicecar moderator debat Chris Wallace, tentang laporan New York Times bahwa Trump disebut hanya membayar US$750 pajak penghasilan federal pada tahun 2016-2017.

Dalam sesi debat tersebut, Trump tegas menyangkal laporan New York Times. Capres dari Partai Republik itu menegaskan telah membayar pajak jutaan dolar selama beberapa tahun terakhir ini.

"(Saya membayar pajak) Jutaan dolar. Dan Anda akan bisa melihatnya," sahut Trump. 

Biden tiba-tiba menimpali omongan Trump. "Kapan? Insya Allah?," sahutnya.

Sebelumnya, capres Bidden menyindir Trump dengan menyebut pajak yang dibayarkan Trump sebagai konglomerat lebih sedikit dari guru sekolah.

Baca Juga: Dahsyat, Khasiat dan Manfaat Panglay, Sebagai Obat Tradisional yang Mulai Terlupakan

"Pajaknya di masa lalu lebih sedikit dari guru sekolah. Orang di luar sana ingin tahu pajak Anda?" kata Bidden.

Trump menghadapi skandal tentang perpajakan dan dokumen tentang kekayaan bisnisnya belakangan. Trump dikritik oleh Partai Demokrat karena tidak mengumumkan pengembalian pajaknya seperti yang dilakukan para pendahulunya.

Dia adalah presiden pertama sejak tahun 1970-an yang tidak mengumumkan pengembalian pajaknya kepada publik, meskipun hal ini tidak diwajibkan oleh undang-undang.

Calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden telah merilis pengembalian pajaknya hanya beberapa jam sebelum debat pertama dengan Presiden Donald Trump. Biden dan istrinya Jill membayar hampir US$288.000 pajak pendapatan tahun lalu.**

 

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler