Miris, Seorang Perempuan Saat Meregang Nyawa di Rumah Sakit, Malah Dicaci Maki Perawat

2 Oktober 2020, 22:04 WIB
Sebelum meninggal dunia, Joyce berhasil memulai video Facebook Live yang merekam perkataan kasar dari perawat kepadanya. /Istimewa /

MANTRA SUKABUMI - Kejadian cukup mengiris hati baru-baru ini terjadi di Kanada.

Hal itu setelah video yang memperlihatkan perawat di sebuah rumah sakit mengejek dan mencaci maki seorang perempuan pribumi yang sekarat viral di media.

Perempuan yang diketahui bernama Joyce Echaquan dan berusia 37 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Mengerikan, Presiden AS Donald Trump Mulai Karantina Mandiri Karena Covid-19

Dilansir dari New York melalui PORTAL JEMBER, Joyce sebelumnya dirawat di rumah sakit Joliette karena menderita sakit perut sejak dua hari sebelumnya.

Namun, sesat sebelum meninggal, Joyce sempat memulai video Facebook Live yang merekam perkataan kasar dari perawat kepadanya.

"Kamu bodoh sekali," kata seorang perawat dalam bahasa Perancis saat Joyce menggeliat kesakitan.

"Anda membuat beberapa pilihan buruk, sayangku. Apa yang akan dipikirkan anak-anak Anda, melihat Anda seperti ini?," ujar perawat lain.

"Dia pandai berhubungan seks, lebih dari apapun," jawab perawat pertama.

“Menurutmu siapa yang membayar untuk ini?," sahut salah satu perawat.

Baca Juga: Jaksa Agung Dicopot Diduga Karena Dirinya, Jaksa Pinangki: Tidak Ada Hubungannya

Joyce Echaquan, anggota suku Adat Atikamekw yang ditemukan di barat daya Quebec, sebelumnya pun pernah menderita masalah serupa dan juga memiliki penyakit jantung.

Keluarganya percaya, dia diberi terlalu banyak morfin dan itu berkontribusi pada kematiannya, yang saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Setidaknya satu perawat dipecat setelah insiden tersebut. Peristiwa ini juga dikecam oleh para pemimpin adat dan menyebutnya sebagai contoh rasisme sistematis yang terlalu sering terjadi dan diabaikan di negara tersebut.

"Diskriminasi terhadap orang-orang First Nations (suku adat atau Pribumi) lazim dalam sistem perawatan kesehatan dan ini perlu dihentikan," kata ketua nasional Majelis First Nations, Perry Bellegarde, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Positif Covid-19, Ini Riwayat Penyakit Presiden AS Donald Trump

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Portal Jember dengan judul Sedang Meregang Nyawa di Rumah Sakit, Perempuan Ini Justru Dicaci Maki Perawat

Sementara Perdana Menteri Quebec, François Legault mengutuk tindakan perawat tersebut. Dia mengatakan bahwa rekaman tersebut mencerminkan masalah rasisme yang besar.

"Saya benar-benar tidak menyangka kita memiliki cara seperti ini untuk menangani orang First Nations di rumah sakit kita di Quebec," tambahnya.

Pada tahun 2019, pensiunan Hakim Pengadilan Tinggi Jacques Viens merilis laporan yang menemukan bahwa tidak bisa disangkal lagi, masyarakat Pribumi di Quebec menjadi korban diskriminasi sistemik saat mengakses perawatan kesehatan dan layanan publik lainnya.

Baca Juga: Memanas, Din Syamsudin Respon Moeldoko: KAMI Bukan Kumpulan Orang-orang Pengecut

Carol Dube, suami Joyce mengatakan, saat ini ia sangat terpukul dan hancur setelah kematian istrinya.

“Saya memiliki tujuh anak dan kini mereka harus hidup tanpa seorang ibu. Saya sedih, saya sangat sedih," kata Carol.** (Mohammad Syahrial/Portal Jember)

Editor: Andriana

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler