MANTRA SUKABUMI - Bahaya media sosial, tergantung di sisi mana kita menilai. Tapi satu hal yang pasti, cara Tanishq dipaksa untuk menarik iklannya yang menunjukkan perpaduan antaragama.
Pada Selasa malam larut malam, merek tersebut mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka "sangat sedih dengan emosi yang tidak disengaja" dan menarik video tersebut.
Iklan tersebut pada dasarnya menunjukkan sebuah keluarga Muslim merayakan upacara baby shower tradisional Hindu untuk menantu perempuan mereka yang sedang hamil.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
Kampanye tersebut dirilis pada 9 Oktober dan langsung mengarah ke tagar #BoycottTanishq. Film berdurasi 45 detik itu menghadapi reaksi keras di media sosial.
Diantaranya adalah aktor Kangana Ranaut yang menuding Tanishq tidak hanya mempromosikan “cinta jihad” tapi juga seksisme. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari hindustantimes.com.
Trolling termasuk ancaman terhadap karyawan dan direktur perusahaan. Pada Senin malam, iklan tersebut ditarik dari saluran YouTube Tanishq.
Tanishq kemudian mengutip "sentimen yang menyakitkan dan kesejahteraan karyawan, mitra, dan staf toko mereka" sebagai alasan menarik komunikasi mereka. Tapi itu tidak mengakhiri protes.
Penarikan iklan tersebut memicu reaksi berbeda dengan orang-orang yang meneriaki Tanishq dan perusahaan induknya Tata Group, bahkan Ratan Tata karena TIDAK berani melawan para troll.
Penulis Chetan Bhagat tweeted bahwa dia mengharapkan perusahaan grup Tata menjadi lebih adil dan lebih berani. “Jangan sampai dirundung,” dia menasihati Tanishq.
Baca Juga: Sama-Sama Bidik Negara Bagian yang Jadi Kunci Kemenangan Pemilu, Trump dan Biden Rebutan Suara
Baca Juga: Ternyata Pada Hari Senin dan Kamis Allah SWT Bukakan Pintu Surga
Aktor Swara Bhaskar antara lain menyebutnya sebagai kekurangan tulang punggung yang menyedihkan oleh Tata Group. Penarikan iklan rutin yang sebaliknya mengecewakan bagi banyak orang.
Bagaimanapun, itu tidak benar-benar membuat pernyataan politik apa pun dan hanya merupakan upaya yang baik untuk mempromosikan persatuan Hindu-Muslim.
Iklan seringkali meniru masyarakat, dan dalam hal ini iklan Tanishq jelas merupakan upaya untuk menampilkan persatuan agama, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cara hidup orang India selama beberapa dekade.
Menyerah pada cyberbullying dan kebisingan media social, melalui pesan yang tampaknya positif, memberikan pesan bahwa merek, meramalkan kehilangan niat baik yang sebenarnya di tengah-tengah pelanggan.
Entah itu atau merek perhiasan itu mengantisipasi penindasan dunia maya yang diterjemahkan menjadi masalah di lapangan bagi karyawan dan staf toko.**