Akhiri Kunjungan Kerja di AS, Menhan Prabowo Subianto bertolak ke Austria Misi Borong Jet Tempur

19 Oktober 2020, 08:44 WIB
Ternyata ini hasil kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke AS /Instagram @prabowo/

MANTRA SUKABUMI – Sesuai agenda kunjungan Menhan RI Prabowo Subianto di Amerika Serikat (AS) berakhir pada 19 Oktober 2020. Banyak hal yang dibicarakan selama Menhan Prabowo berada di Pentagon, yang dijamu koleganya Menhan AS Mark Esper.

Sesuai jadwal pada tanggal 20 Oktober 2020, Menhan RI Prabowo Subianto diagendakan bertemu Menhan Austria Klaudia Tanner. Kabar rencana kedatangan Menhan RI Prabowo ke Austria sudah diekspos oleh media nasional Austria, Kronen Zeitung, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari krone.at.

Rencananya selama di Austria, Menhan Prabowo akan melakukan kerjasama bilateral terkait rencana pembelian sejumlah pesawat tempur Eurofighter.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ingatkan Polisi Profesional Atas Penangkapan Aktivis: KAMI Ini Anggotanya Jutaan

Baca Juga: Setelah Sebut Anies Bodoh, Ferdinand Sebut KAMI Organisasi Terlarang dan Minta Dibubarkan

Selama di AS, menhan Prabowo membawa beberapa komitmen bersama koleganya Menhan AS. Berikut Komitmen bersama antara Pemerintahan RI dan AS.

Menteri Pertahanan Dr. Mark T. Esper bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Pentagon untuk membahas keamanan regional, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan.

Sekretaris Esper mengkomunikasikan pentingnya menegakkan Hak Asasi Manusia, Supremasi Hukum, dan Profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka. Dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi Dept. Pertahanan AS, defense.gov, pada (16 Oktober 2020).

Menteri Subianto mengungkapkan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan penghargaannya atas dukungan Amerika Serikat untuk modernisasi pertahanan Indonesia.

Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan militer-ke-militer bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim.

Sekretaris Esper dan Menteri Prabowo menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War / Missing in Action Accounting Agency untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Kedua pemimpin menyatakan simpati kepada mereka yang terkena COVID-19 di Amerika Serikat dan Indonesia.

Sementara kunjungan kerja Menhan Prabowo ke Austria, terkait pesawat rencana pembelian sejumlah pesawat tempur. Berikut rencana kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Austria, dilansir krone.at pada 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Hati-Hati, Ternyata Iblis Bisa Menguasai Manusia Melalui 3 Pintu ini

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7, Jangan Lewatkan Siaran Langsung Indonesia Give Away Hari Ini 19 Oktober 2020

Dalam Surat Kontak Kenegaraan tersebut tertera bahwa Menhan Prabowo Subianto akan sampai di Wina Tanggal 20 Oktober 2020.

Media Kronen menyampaikan, Minggu depan mungkin akan ada pertemuan bersejarah di Kementerian Pertahanan: Panglima TNI Prabowo Subianto secara pribadi akan mengunjungi Menteri Klaudia Tanner untuk mengadakan pembicaraan serius awal tentang kemungkinan “kesepakatan Eurofighter”.

“Terlepas dari semua ramalan malapetaka, penjualan armada Eurofighter Austria - yang terdiri dari 15 jet - kepada Angkatan Udara Indonesia dapat dilakukan. Karena untuk memahami hal-hal, yaitu memulai negosiasi, Menteri Pertahanan dari Asia Tenggara melakukan perjalanan ke Danube.” Tulis Kronen Zeitung.

Kronen melanjutkan, Seperti yang digarisbawahi menantu Presiden kawakan Haji Mohamed Suharto dalam suratnya, Indonesia sedang dalam proses pembelian alutsista agar bisa membela negara dan warganya sebaik mungkin. Oleh karena itu minat untuk membeli armada pencegat merah-putih-merah.

Surat itu diakhiri dengan keinginan sopan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Wina dan Jakarta.

Menteri Pertahanan Tanner (ÖVP) menantikan pertemuan Eurofighter pertama: “Setelah kunjungan kehormatan, para ahli kami mulai dengan diskusi terperinci. Tujuan saya adalah untuk menghabiskan semua kemungkinan sehingga kami akhirnya dapat mengakhiri masalah Eurofighter".

Jika kesepakatan tercapai, itu akan menjadi akhir dari perselisihan selama beberapa dekade, termasuk laporan dan investigasi terhadap Airbus.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Kronen Zeitung

Tags

Terkini

Terpopuler