Upaya Memutus Rantai Covid-19, Menteri Pendidikan Malaysia Umumkan Penutupan Sekolah Mulai Senin

8 November 2020, 16:40 WIB
FOTO FILE: Para siswa yang mengenakan masker berjalan melewati ruang kelas di sebuah sekolah menengah, saat sekolah dibuka kembali di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Shah Alam, Malaysia, 24 Juni 2020. (Foto: REUTERS / Lim Huey Teng / File Foto ) /

MANTRA SUKABUMI - Kementerian pendidikan Malaysia mengumumkan pada hari Minggu bahwa sekolah di Malaysia akan tutup mulai Senin, 9 November 2020.

Hari terakhir tahun ajaran sekolah di Kedah, Johor, Kelantan dan Terengganu seharusnya pada 17 Desember, dan 18 Desember untuk negara bagian lain.

Menteri Pendidikan Dr Radzi Jidin mengatakan keputusan untuk menutup sekolah lebih awal diambil setelah penerapan perintah kontrol gerakan bersyarat (CMCO) di semua negara bagian di semenanjung itu, kecuali Kelantan, Pahang dan Perlis, yang akan berlaku mulai Senin hingga 6 Desember.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Mahfud Jemput Habib Rizieq, Ferdinand: Berlebihan dan Melewati Garis Kewarasan

Baca Juga: Kemenkes Lakukan Layanan Kesehatan Digital Kepada Pemerintah Daerah

“Langkah tersebut dilakukan untuk membantu upaya pemerintah memutus rantai penularan COVID-19, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

“Sesuai dengan kalender akademik sekolah tahun 2021 yang diumumkan sebelumnya, masa sekolah akan dimulai pada 20 Januari 2021. Semua siswa SD akan mulai belajar tatap muka pada tanggal tersebut,” ujarnya dalam jumpa pers, Minggu.

Radzi mengatakan siswa Kelas Satu, Formulir Empat, Formulir Lima dan Formulir Enam, serta mereka yang berada di perguruan tinggi kejuruan, juga akan mulai belajar tatap muka pada tanggal yang sama.

Baca Juga: Lukisan Mural Joe Biden Hiasi Alun-alun Caunty Mayo, Pemerintah Irlandia: Sambut Kemenangannya

Siswa dalam Formulir Dua dan Formulir Tiga juga akan mulai pada tanggal yang sama, tetapi dengan pembelajaran berbasis rumah. Mereka baru akan kembali ke sekolah pada 8 Maret 2021 untuk kelas tatap muka.

Radzi mengatakan ruang kelas siswa Kelas Dua dan Kelas Tiga akan digunakan untuk menampung siswa Kelas Lima, yang akan mengikuti ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM) 2020, yang dimulai pada 22 Februari 2021.

Mengenai kendala yang dihadapi siswa di daerah pedesaan, terutama dalam mendapatkan akses Internet untuk pembelajaran online, Radzi mengatakan kementerian akan menyerahkan masalah tersebut kepada para guru untuk menggunakan pendekatan atau sumber apa pun untuk memastikan siswa tidak ketinggalan dalam studi mereka.

Baca Juga: 11 Capres Amerika Serikat yang Gagal Menang di Pemilu Periode Kedua, Salah Satunya Donald Trump

Untuk siswa yang tinggal di asrama, Radzi mengatakan orang tua atau wali harus membawa pulang anak-anaknya.

“Namun, para siswa bisa tetap tinggal di asrama sambil menunggu dijemput oleh orang tua atau wali,” katanya seraya menambahkan bahwa selama periode ini, mereka akan berada di bawah pengawasan sipir asrama dan makanan serta minuman mereka akan diberikan. disediakan oleh sekolah.

Radzi mengatakan hari pertama sesi akademik sekolah tahun depan juga berlaku untuk sekolah swasta dan setiap lembaga pembelajaran yang terdaftar di kementerian.

Untuk sekolah yang tidak terdaftar di kementerian pendidikan, mereka juga disarankan melakukan hal yang sama, tambahnya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler