Resiko Penularan Meningkat, Korea Selatan dan Eropa Keluarkan Peringatan Wabah Flu Burung

11 November 2020, 10:20 WIB
Pemerintah Korea Selatan kembali waspada akan flu burung. /Pixabay/berndfocken

MANTRA SUKABUMI – Kementerian Pertanian Korea Selatan mengumumkan pada Selasa, 10 November 2020 pihaknya telah mengkonfirmasi jenis flu burung H5N8.

Jenis virus yang didapatkan dari sampel burung liar di bagian barat tengah negara tersebut bersifat sangat patogenik dan kementerian tersebut segera mengeluarkan peringatan flu burung.

Virus itu ditemukan dalam sampel yang dikumpulkan dari burung liar pekan lalu di Cheonan-si, Chungcheongnam-do, sekitar 84 km barat tengah ibu kota Seoul, kata kementerian pertanian dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Cara Dapatkan Banpres UMKM Rp 2,4 Juta Bagi Pelaku Usaha yang Miliki Domisili dan Tempat Berbeda

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Kementerian tersebut mengatakan telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan untuk menahan penyebaran flu burung yang lebih luas dan mengeluarkan peringatan flu burung yang sangat patogen karena ada peningkatan risiko penyebaran virus, dilansir oleh tim mantrasukabumi.com dari laman The Korea Times.

"Ini adalah situasi serius di mana penyakit tersebut bisa terbawa angin dari burung yang bermigrasi lalu menular ke unggas peternakan melalui berbagai rute," kata Kementerian Pertanian Kim Hyeon-soo dalam sebuah pernyataan.

Ia juga mendesak penerapan menyeluruh tindakan karantina di peternakan, seperti desinfektan harian dari lahan pertanian.

Baca Juga: Cara Dapatkan Banpres UMKM Rp 2,4 Juta Bagi Pelaku Usaha yang Miliki Domisili dan Tempat Berbeda

Sementara itu di benua Eropa, Prancis telah memperingatkan waspada flu burung kepada beberapa negara bagiannya, setelah menerima banyak laporan terhadap kasus penyakit tersebut dari seluruh penjuru Eropa.

Keputusan pemerintah Prancis yang diumumkan pada hari Kamis, 5 November 2020, mengharuskan peternakan untuk memelihara hewan di dalam ruangan tertutup atau memasang jaring pelindung untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit tersebut.

"Virus tersebut ditemukan pada hewan liar di dekat perbatasan Prancis, di jalur migrasi hewan yang melintasi wilayah nasional, membenarkan peningkatan risiko flu burung," kata pemerintah Prancis dalam perintah tersebut.

Sebelumnya, Belanda memerintahkan pemusnahan 200.000 ekor ayam setelah terdeteksi wabah flu burung di sebuah peternakan di kota Puiflijk di timur, dilansir oleh mantrasukabumi.com dari laman theindependent.co.uk.

Baca Juga: Rizieq Shihab Langsung Berorasi hingga Beri Syarat Berdamai dengan Pemerintah

Menurut Badan Kesehatan dan Makanan Uni Eropa, penyakit ini sangat menular pada burung, tetapi risiko penularan ke manusia dianggap rendah. Namun, kasus penularan ke manusia telah dilaporkan di masa lalu dan ini bisa berakibat fatal.

Peternakan lain di sekitar Puiflijk juga melakukan tes pada unggas mereka. Sementara itu, peternak unggas Belanda telah diberitahukan untuk memelihara unggas di dalam ruangan hingga peternak diberi pemberitahuan lebih lanjut untuk mencegah penularan. Pemerintah Belanda juga melarang pengangkutan unggas dalam radius 10 km dari peternakan.

Ini kasus kedua yang dilaporkan dalam sebulan terakhir. Sebelumnya pada bulan Oktober 2020, otoritas kesehatan hewan Belanda telah mengumumkan pemusnahan 35.700 ekor ayam broiler setelah wabah flu burung terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Atlforst, yang berjarak 4 km dari kasus terbaru yang dilaporkan.**

 

 
Editor: Emis Suhendi

Sumber: The Korea Times theindependent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler