Erdogan Sebut Selama Pandemi Covid-19, Ketidakadilan di Negara-negara Barat Jadi Makin Lebih Jelas

11 November 2020, 18:40 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdoğan berbicara pada acara yang diselenggarakan untuk Maulid an-Nabi (kelahiran Nabi Muhammad) di ibu kota Ankara, 26 Oktober 2020. (AA) /

MANTRA SUKABUMI – Sejak Desember 2019 lalu, di seluruh dunia, covid-19 telah merenggut lebih dari 1,25 juta jiwa di 190 negara. AS, India, dan Brasil jadi negara yang paling parah terkena dampaknya.

Mengenai hal itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengomentari bagaimana orang di beberapa negara paling maju meninggal karena covid-19, akibat dari kurangnya akses ke layanan kesehatan dasar.

Erdogan telah mengatakan bahwa selama pandemi covid-19, ketidakadilan di negara-negara barat menjadi semakin lebih jelas.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS Sudah Diketahui oleh Masyarakat Amerika, Minta Trump Legowo

 “Distorsi dan ketidakadilan dalam masyarakat barat menjadi jauh lebih jelas, terutama selama pandemi virus corona,” kata Erdogan pada upacara pembukaan massal di provinsi barat laut Kocaeli, pada hari Rabu, 8 November 2020.

Dikutip mantrasukabumi.com dari islampos.com, bahwasannya Erdogan juga menekankan bahwa, mencetuskan Islamofobia tidak akan menyelamatkan negara-negara barat dari masalah ini.

“Kami melihat negara-negara barat menghadapi masalah serius tidak hanya dengan tatanan sosial dan perdamaian sosial mereka, tetapi juga secara ekonomi,” katanya.

Erdogan menambahkan bahwa kebijakan permusuhan terhadap Islam dan xenofobia tidak akan membantu mengatasi masalah yang dialami negara-negara barat.

“Kami menyaksikan kesengsaraan mental di balik tabir pesta pora negara-negara Barat, dan bagaimana negara-negara berkembang semakin jatuh ke dalam kemiskinan,” jelas Erdogan.

Baca Juga: Saking Bangga Dilatih oleh TNI, Tentara di Negara Ini Tiru Seragam dan Baret Kopassus

Erdogan kerap mengecam meningkatnya Islamofobia di negara-negara barat, termasuk Prancis, di mana presidennya baru-baru ini telah mengumumkan langkah-langkah untuk menangani apa yang disebutnya sebagai “separatisme Islam.”

“Kebijakan sesat seperti ini bisa mendorong Islamofobia dan membahayakan bagi umat Islam”, kata Erdogan.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: Islam Pos

Tags

Terkini

Terpopuler