Jet F-16 Hilang Kontak Saat Latihan, Taiwan Keluarkan Larangan Terbang untuk Pesawat Tempur

18 November 2020, 20:25 WIB
Pesawat tempur jet F-16 .* /Akhtar Soomro

 

MANTRA SUKABUMI – Taiwan telah melarang semua jet tempur F-16 untuk terbang demi inspeksi keselamatan, setelah salah satu jet tempur hilang saat latihan terbang pada Selasa, 17 November 2020 malam.

Larangan tersebut diumumkan pada hari Rabu, 18 November 2020, dan melibatkan sekitar 150 unit pesawat tempur yang selama ini secara rutin memainkan peran penting, dalam upaya mencegah pesawat China yang telah melanggar batas wilayah udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.

Angkatan udara Taiwan mengatakan satu unit jet tempur F-16 milik mereka yang diterbangkan oleh pilot berusia 44 tahun menghilang dari radar pada ketinggian sekitar 6.000 kaki (1.800 meter), dua menit setelah lepas landas dari pangkalan udara Hualien di Taiwan timur, Selasa malam.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Ferdinand Sebut Fadli Zon ‘Tak Berkelas’, Bandingkan Habib Rizieq dengan Tokoh Proklamator

Hilangnya jet tempur tersebut terjadi kurang dari tiga minggu, setelah sebelumnya seorang pilot tewas setelah terlontar dari jet tempur F-5E yang dikendarainya selama latihan terbang.

“Misi penyelamatan adalah prioritas utama kami sekarang. Angkatan udara telah melarang penerbangan semua F-16 agar diperiksa satu per satu, dan saya telah menginstruksikan penyelidikan penyebab insiden itu," ujar Presiden Taiwan Tsai Ing-wen kepada wartawan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Oktober lalu, Tsai berjanji untuk memodernisasi militer Taiwan sebagai tanggapan atas reaksi China yang semakin tegas dan mengklaim pulau itu sebagai milik China, serta tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya.

Baca Juga: Gus Baha: Bahaya yang Paling Ngeri Adalah Orang yang Mau Tidur

Tanpa F-16, armada angkatan udara Taiwan terdiri dari Indigenous Defense Fighter, Mirage buatan Prancis dari akhir 1990-an dan F-5E fighter, pesawat tempur yang dibangun pada tahun 1970-an.

Taiwan mengalami tujuh kecelakaan yang melibatkan F-16, sejak negara itu menerima pengiriman pesawat tempur yang dibeli dari Amerika Serikat pada tahun 1997 tersebut.

Taiwan telah menyebar pesawat tempurnya, serta menjadikan patroli udara dua kali lipat lebih cepat sejak tahun lalu, untuk melindungi negaranya dari peningkatan serangan China ke wilayah udaranya.

Baca Juga: Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Bocorkan Jumlah Undangan Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab

Akun Twitter kementerian pertahanan Taiwan menunjukkan satu atau dua pesawat China telah memasuki wilayah udara negara kepulauan tersebut hampir setiap hari di bulan ini.

Para pengamat mengatakan Beijing ingin menguji respons pertahanan negara tersebut, tetapi juga untuk melemahkan pesawat tempurnya, yang hampir berakhir dengan setiap serangan mendadak.

China telah meningkatkan tekanan militer, ekonomi, dan diplomatik terhadap Taiwan sejak Tsai pertama kali terpilih pada tahun 2016. Hal tersebut terjadi setelah Tsai menolak untuk mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari konsep ‘satu China’.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Kepala Cabang Maybank Akui Penyimpangan Dana dan Keperluan Pribadi

AS, yang terikat oleh undang-undang untuk mendukung Taiwan, menjual senjata dan alutsista senilai $18 miliar ke Taiwan, termasuk 66 unit jet tempur F-16 generasi baru serta platform rudal canggih. Transaksi itu disebut-sebut telah membuat China naik pitam.**

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler