Dialog Biden dengan Iran Jadi Rumit, Gegara Pembunuhan Seorang Ilmuwan Nuklir

- 29 November 2020, 19:36 WIB
Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden. //Instagram.com//@joebiden

MANTRA SUKABUMI -  Iran menuduh musuh bebuyutan Israel berusaha menabur "kekacauan" dengan membunuh Mohsen Fakhrizadeh yang berusia 59 tahun dan secara tegas menyiratkan bahwa negara Yahudi itu bertindak dengan restu AS.

Pembunuhan seorang ilmuwan nuklir terkemuka Iran, yang dituduhkan Teheran kepada Israel, berisiko tidak hanya mempertajam ketegangan di seluruh kawasan, tetapi juga sangat memperumit rencana Presiden terpilih AS Joe Biden untuk melanjutkan dialog dengan republik Islam itu, kata para analis.

Washington belum secara resmi mengomentari operasi tersebut, di mana orang-orang bersenjata menargetkan mobil Fakhrizadeh di jalan di luar Teheran, menurut kementerian pertahanan Iran.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Jokowi Tampar Wali Kota Bogor Bima Arya, Terkait Hasil Swab Test Habib Rizieq

Tetapi Presiden Donald Trump telah me-retweet komentar orang lain tentang insiden itu, termasuk setidaknya satu yang mengatakan bahwa ilmuwan itu telah "dicari selama bertahun-tahun oleh Mossad," badan intelijen Israel.

Dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, bahwa Trump pada 2018 menarik AS dari perjanjian nuklir multinasi dengan Iran, alih-alih meluncurkan kampanye "tekanan maksimum" yang tampaknya akan dia kejar sampai dia meninggalkan jabatannya pada Januari.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang baru-baru ini mengunjungi Israel, pada hari Jumat mengumumkan sanksi ekonomi baru terhadap beberapa perusahaan China dan Rusia yang dituduh mendukung program rudal Iran.

Baca Juga: Berbeda dengan Habib Rizieq, Wagub Riza Patria Terang-terangan Sebut Dirinya Positif Covid-19

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x