Dialog Biden dengan Iran Jadi Rumit, Gegara Pembunuhan Seorang Ilmuwan Nuklir

- 29 November 2020, 19:36 WIB
Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden. //Instagram.com//@joebiden

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Anak SBY Kepergok Temui Sosok Wanita Berpengaruh Ini, AHY: Saya Sangat Percaya

'AKSI LUAR BIASA'

Pandangan itu dianut oleh Ben Friedman, seorang spesialis pertahanan di Universitas George Washington.

Pembunuhan itu, katanya, adalah "tindakan sabotase terhadap diplomasi dan kepentingan AS" dan kemungkinan akan "membantu kelompok garis keras Iran yang menginginkan senjata nuklir."

Bagi Ben Rhodes, mantan penasihat Obama, "Ini adalah tindakan keterlaluan yang bertujuan merusak diplomasi antara pemerintahan AS yang akan datang dan Iran."

Dia menambahkan: "Sudah waktunya untuk eskalasi tanpa henti ini berhenti."

Beberapa analis, bagaimanapun, melihat pembunuhan di Iran sebagai memberikan pengaruh bagi pemerintahan AS yang akan datang yang dapat berguna dalam kemungkinan negosiasi dengan Teheran.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Hasil Swab, Ferdinand: Masa Negara Harus Dipermainkan oleh Satu Orang

"Masih hampir dua bulan sebelum Joe Biden menjabat," kata Mark Dubowitz, direktur Yayasan Pertahanan Demokrasi (FDD).

"Banyak waktu bagi AS dan Israel untuk menimbulkan kerusakan parah pada rezim di Iran - dan membangun pengaruh bagi pemerintahan Biden."**

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x