Network
MANTRA SUKABUMI - Presiden Donald Trump dan 17 negara bagian AS pada Rabu, 9 Desember memberikan dukungan mereka di balik gugatan jangka panjang oleh Texas yang berusaha untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilihan dengan meminta Mahkamah Agung AS untuk mengeluarkan hasil pemungutan suara di empat negara bagian.
Trump, dikalahkan oleh Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan 3 November, mengajukan mosi ke pengadilan meminta sembilan hakim untuk membiarkan dia campur tangan dan menjadi penggugat dalam gugatan yang diajukan pada hari Selasa oleh Texas yang diperintah oleh Partai Republik melawan Georgia, Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin.
Jika para hakim membiarkan Trump bergabung dengan gugatan tersebut, itu akan menciptakan keadaan luar biasa dari seorang presiden AS yang sedang duduk meminta pengadilan tinggi Amerika untuk memutuskan bahwa jutaan suara yang diberikan di empat negara bagian tidak dihitung.
Baca Juga: Secara LUGAS, Dewi Tanjung Menilai Fadli Zon Dukung HRS Padahal Dirinya di Gaji Negara bukan FPI
Presiden Republik kalah dari Biden di empat negara bagian medan pertempuran pemilihan setelah memenangkan mereka dalam pemilihan 2016.
Trump berkata dalam Cuitan dalam Twitternya: "Ini yang terbesar. Negara kita membutuhkan kemenangan!" Dalam laporan terpisah, pengacara untuk 17 negara bagian yang dipimpin oleh Jaksa Agung Republik Missouri Eric Schmitt juga mendesak para hakim untuk menyidangkan kasus tersebut, seperti dikutip dari CNA.
Pakar hukum pemilu mengatakan gugatan Texas hanya memiliki sedikit peluang untuk berhasil dan tidak memiliki kelayakan hukum.
Gugatan tersebut, yang terbaru dari serangkaian tantangan pemilu yang dibawa oleh kampanye dan pendukung Trump yang sejauh ini telah gagal di banyak pengadilan, diajukan oleh Ken Paxton, jaksa agung Republik Texas dan sekutu presiden.
Baca Juga: Kader PDIP Gibran-Bobby Unggul di Pilkada, Megawati Pernah Ucapkan Komitmen Ini
