Network
MANTRA SUKABUMI - Emas merupakan salah satu logam mulia yang memiliki keindahan serta nilai jual yang sangat tinggi.
Namun kali ini harga emas mengalami penurunan atau merosot pada akhir perdagangan pada Senin waktu Amerika Serikat atau Selasa, 15 Desember 2020 pagi WIB.
Hal itu dipipu ketika peluncuran vaksin Covid-19 di Amerika Serikat mendorong optimisme di pasar keuangan yang lebih luas dengan para investor mengandalkan prospek pemulihan ekonomi yang dihasilkannya.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Ferdinand Sebut Aksi Walk Out Anggota DPRD DKI Jakarta Saat PSI Bacakan Pandangan Menjijikan
Dilansir mantrasukabumi.com dari Antara News, pada Selasa 15 Desember 2020. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, jatuh 11,5 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.832,10 dolar AS per ounce.
Pada Akhir pekan lalu, pada Jumat 11 Desember 2020, emas berjangka terangkat 6,20 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.843,60 dolar AS per ounce.
Emas berjangka turun tipis 1,1 dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.837,40 dolar AS pada Kamis, 10 Desember 2020, setelah anjlok 36,4 dolar AS atau 1,94 persen menjadi 1.838,50 dolar AS pada Rabu, 9 Desember 2020, dan bertambah 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.874,90 dolar AS pada Selasa 8 Desember 2020.
Menurut analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff menyebutkan, bahwa pihaknya telah melihat beberapa risk appetite (selera risiko) yang lebih tajam di pasar dan akhirnya memberikan tekanan pada emas safe-haven.
"Kami melihat beberapa risk appetite (selera risiko) yang lebih tajam di pasar, sebagaimana dibuktikan dengan reli pasar saham global, dan itu memberikan tekanan pada emas safe-haven," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
