MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdhotul Ulama (NU) Nadirsyah Hossen memberikan kritik terhadap proses demokrasi kali ini.
Cedekiawan NU, Nadirsyah Hossen atau yang kerap dipanggil Gus Nadir menyebut bahwa ada hal yang tak wajar, yang kerap terjadi dalam proses demokrasi di pilkada 2020.
Gus Nadir menyoroti beberapa calon di pilkada 2020 yang merupakan istri-istri pimpinan daerah terdahulu.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Shopee Hadirkan Stray Kids dan GOT7 dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale
Baca Juga: Inna Lillahi, Muhammadiyah Sampaikan Kabar Duka, Wakil Ketua MPR: Semoga Husnul Khatimah
Hal itu ia ungkapkan melalui akun twitter pribadinya pada 15 Desember 2020.
"Hal yg tidak wajar spt ini kerap kali terjadi dlm proses demokrasi yg tdk wajar pula. Ini satu contoh adu kuat ketidakwajaran. Msh byk contoh lainnya", cuit Gus Nadir seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @na_dirs pada Selasa, 15 Desember 2020.
Hal yg tidak wajar spt ini kerap kali terjadi dlm proses demokrasi yg tdk wajar pula. Ini satu contoh adu kuat ketidakwajaran. Msh byk contoh lainnya.Sudahlah, kita fokus saja jaga diri dan kelg dr Covid; jaga agar dapur kita tetap ngebul, gosah sok jago. Anak-bini merana tuh???????? pic.twitter.com/Rx5PUluKNL— Khazanah GNH (@na_dirs) December 14, 2020
Komentar Gus Nadir tersebut menanggapi beberapa Istri yang menang maju pilkad 2020 menggantikan para suaminya yang menjabat sebelumnya.
Negara Institute menyebut bahwa ada 29 Istri yang maju untuk menggantikan suaminya.