Trump Sebut Tidak Ragu untuk Campur Tangan dalam Kasus Teman dan Sekutu

- 23 Desember 2020, 17:47 WIB
Ilustrasi Donald Trump
Ilustrasi Donald Trump /Pixabay/geralt


MANTRA SUKABUMI - Pada hari Selasa kemarin, Presiden Donald Trump memaafkan 15 orang, termasuk sekutu Republik, seorang pejabat kampanye tahun 2016 yang terjerat dalam penyelidikan Rusia dan mantan kontraktor pemerintah yang dihukum dalam pembantaian tahun 2007 di Baghdad.

Meskipun bukan hal yang aneh bagi presiden untuk memberikan grasi dalam perjalanan keluar, Trump telah menjelaskan bahwa dia tidak ragu untuk campur tangan dalam kasus teman dan sekutu yang dia yakini telah diperlakukan tidak adil, Trump juga meringankan hukuman lima orang.

Terlepas dari spekulasi, tidak ada dalam daftar adalah anggota keluarga Trump sendiri, pengacara pribadinya Rudy Giuliani dan presiden itu sendiri.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna

Baca Juga: Angkat Sandiaga Uno Jadi Menteri, Ruhut Sitompul: Bukti Keteladanan dan Kenegarawanan Jokowi

Dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, bahwa pengampunan itu termasuk mantan Perwakilan Republik Duncan Hunter dari California dan Chris Collins dari New York. Trump meringankan hukuman mantan Perwakilan Steve Stockman dari Texas.

Collins, anggota Kongres pertama yang mendukung Trump menjadi presiden, dijatuhi hukuman dua tahun dan dua bulan di penjara federal setelah mengakui dia membantu putranya dan yang lainnya menghindari kerugian pasar saham sebesar US $ 800.000 ketika dia mengetahui bahwa percobaan narkoba oleh sekelompok kecil orang. perusahaan farmasi gagal.

Hunter dijatuhi hukuman 11 bulan penjara setelah mengaku bersalah mencuri dana kampanye dan membelanjakan uang itu untuk segala hal mulai dari jalan-jalan dengan teman-teman hingga pesta ulang tahun putrinya.

Trump juga mengumumkan pengampunan bagi sekutu yang terjerat dalam penyelidikan Rusia.
Salah satunya untuk George Papadopoulos, penasihat kampanyenya tahun 2016 yang percakapannya tanpa disadari membantu memicu penyelidikan Rusia yang membayangi kepresidenan Trump selama hampir dua tahun.

Dia juga mengampuni Alex van der Zwaan, seorang pengacara Belanda yang dijatuhi hukuman 30 hari penjara karena berbohong kepada penyelidik selama penyelidikan pengacara khusus Robert Mueller.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah