Demontrasi Bersenjata Ancam Pelantikan Presiden AS, Gedung DPR di 50 Negara Bagian Dijaga Ketat

- 17 Januari 2021, 09:00 WIB
Tim gabungan Amerika Serikat lakukan penjagaan di sekitar US Capitol jelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden. Demontrasi Bersenjata Ancam Pelantikan Presiden AS, Gedung DPR di 50 Negara Bagian Dijaga Ketat
Tim gabungan Amerika Serikat lakukan penjagaan di sekitar US Capitol jelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden. Demontrasi Bersenjata Ancam Pelantikan Presiden AS, Gedung DPR di 50 Negara Bagian Dijaga Ketat /The New York Times/.*/The New York Times

 

MANTRA SUKABUMI – Sepuluh hari setelah perusuh menyerang Gedung Capitol AS dalam serangan mematikan yang mengejutkan dunia, kota-kota di seluruh negeri bersiap untuk gelombang baru protes kekerasan yang potensial selama akhir pekan. Pihak keamanan mendirikan penghalang dan mengerahkan ribuan pasukan Garda Nasional.

FBI memperingatkan badan-badan polisi tentang kemungkinan demonstrasi bersenjata di luar semua 50 gedung DPR negara bagian mulai Sabtu hingga pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021, didorong oleh pendukung Presiden Donald Trump yang percaya klaim palsu penipuan pemilu.

Michigan, Virginia, Wisconsin, Pennsylvania, dan Washington termasuk di antara negara bagian yang mengaktifkan Pengawal Nasional mereka untuk memperkuat keamanan.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Hadirkan ShopeePay di Gerai Usaha

Baca Juga: Jenderal Purn AM Hendropriyono, Unggah Foto Bersama Almarhum Letnan Jendral Purn Sayidiman

Di pusat kota Washington, yang sudah terkunci sejak beberapa hari lalu menjelang pelantikan, petugas menangkap seorang pria Virginia yang menunjukkan ‘surat pengesahan tidak sah’ di pos pemeriksaan Polisi Capitol pada Jumat malam dan ditemukan membawa pistol dengan lebih dari 500 butir amunisi, menurut dokumen pengadilan.

Pria, yang diidentifikasi sebagai Wesley Allen Beeler, sedang mengemudikan truk pickup dengan beberapa stiker bumper yang berhubungan dengan senjata api, termasuk yang bertuliskan, "Jika mereka datang untuk mengambil senjata Anda, berikan peluru Anda terlebih dahulu," kata petugas pengadilan tersebut.

Dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada 17 Januari 2021, petugas pengadilan menjelaskan bahwa dia dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Sabtu. Pengacaranya yang ditunjuk pengadilan tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Indonesia Dilanda Bencana Bertubu-tubi, Fadli Zon: Ya Allah, Lindungi Rakyat dan Negeri Kami

Baca Juga: Peramal Mbak You Unggah Video Awan Gelap di Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Menanggapi berita penangkapan itu, Dewan Partai Demokrat AS Don Beyer dari Virginia mengatakan bahaya itu nyata dan seisi kota jadi gelisah.

"Siapa pun harus dapat menghindari area di sekitar Capitol dan Mall pada minggu ini," ucap Beyer.

Peristiwa serangan 6 Januari yang mematikan di gedung Capitol di Washington oleh campuran ekstremis dan pendukung Trump, beberapa di antaranya berencana untuk menculik anggota Kongres dan menyerukan pembunuhan kepada Wakil Presiden Mike Pence yang saat itu memimpin pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November 2020.

Para pemimpin partai Demokrat dari komite kongres AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membuka tinjauan atas peristiwa tersebut dan telah menulis kepada FBI dan badan intelijen dan keamanan lainnya untuk mencari tahu tentang ancaman yang dihadapi, apakah informasi seruan demontrasi bersenjata itu dibagikan ke massa dan apakah ada pengaruh dari peran pihak asing.

Baca Juga: Disalurkan dalam Dua Kali Transfer Selama Empat Bulan, Ini Jadwal Penyaluran BLT BPJS Rp2,4 Juta

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Lengkap Ikatan Cinta Hari ini, Bahaya Miss Kiki Akan Hapus Cintanya ke Rendy

Steve McCraw, direktur Departemen Keamanan Publik Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat malam bahwa intelijen mengindikasikan "ekstremis brutal" mungkin berusaha untuk mengeksploitasi protes bersenjata yang direncanakan di Austin untuk "melakukan tindakan kriminal." Texas telah menutup gedung Capitol-nya hingga selesai hari pelantikan Presiden.

Di Michigan, pagar didirikan di sekitar gedung Capitol negara bagian di Lansing, dan pasukan dikerahkan dari seluruh negara bagian untuk meningkatkan keamanan. Badan legislatif membatalkan pertemuan minggu depan, dengan alasan dari sumber informasi yang dapat dipercaya, mereka khawatir atas ancaman itu. ***

Editor: Encep Faiz

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x