AS dan China Bentrok dengan WHO Atas Misi Ilmiah Covid-19 di Wuhan

- 19 Januari 2021, 14:38 WIB
AS dan China Bentrok dengan WHO Atas Misi Ilmiah Covid-19 di Wuhan
AS dan China Bentrok dengan WHO Atas Misi Ilmiah Covid-19 di Wuhan /Kolase Angelique Johnson/Gerd Altmann/Pixabay //Angelique Johnson/Gerd Altmann/Pixabay

MANTRA SUKABUMI - AS meminta China pada Senin 18 Januari untuk mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mewawancarai "pengasuh, mantan pasien dan pekerja laboratorium" di pusat kota Wuhan, yang mendapat teguran dari Beijing.

Tim ahli independen yang dipimpin WHO mencoba untuk menentukan asal-usul Covid-19 tiba pada 14 Januari di Wuhan di mana mereka mengadakan telekonferensi dengan rekan-rekan China selama karantina dua minggu sebelum mulai bekerja di lapangan.

Amerika Serikat (AS), yang menuduh China menyembunyikan penyebaran awal, telah menyerukan penyelidikan yang dipimpin WHO "transparan" dan mengkritik ketentuan kunjungan, di mana para ahli China telah melakukan penelitian tahap pertama.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: Raffi Ahmad Sampaikan Kabar Duka yang Mendalam: Turut Berduka

Dilansir mantrasukabumi.com dari CNA pada 19 Januari 2021, Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang memimpin delegasi AS, mengatakan China harus membagikan semua studi ilmiah tentang sampel hewan, manusia, dan lingkungan yang diambil dari pasar di Wuhan, di mana virus SARS-CoV-2 diyakini ada, muncul pada akhir 2019.

Analisis komparatif dari data genetik semacam itu akan membantu untuk "mencari sumber yang tumpang tindih dan potensial" dari wabah yang memicu pandemi COVID-19, katanya kepada Dewan Eksekutif WHO.

"Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan," kata Grigsby, yang juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Sun Yang, direktur jenderal kantor tanggap darurat kesehatan Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan kepada dewan: "Studi asal virus bersifat ilmiah. Perlu koordinasi, kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apa pun."

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x