Lebih dari 30 Orang Tewas dalam Bom Bunuh Diri di Baghdad, Begini Penjelasan Mendagri Irak

- 21 Januari 2021, 20:19 WIB
Serangan bom bunuh diri terjadi di Baghdad ibu kota Irak
Serangan bom bunuh diri terjadi di Baghdad ibu kota Irak /Antara/

MANTRA SUKABUMI – Pada hari Kamis, 21 Januari 2021, telah terjadi bom bunuh diri kembar di ibu kota Irak tepatnya di kawasan komersial Bab al-Sharqi di Baghdad tengah, yang menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sedikitnya 73 lainnya, kata para pejabat.

Militer Irak mengatakan sedikitnya 28 orang tewas dan 73 luka-luka dalam serangan itu, dan beberapa yang terluka dalam kondisi serius. Pejabat rumah sakit dan polisi mengutip angka yang sama, mengatakan sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 60 luka-luka.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, pelaku bom bunuh diri pertama itu bergegas ke pasar dan mengaku merasa mual sehingga orang-orang akan berkumpul di sekitarnya. Dia kemudian meledakkan bahan peledaknya.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: Ternyata Luhut Binsar Pandjaitan Hibah Tanah ke PBNU untuk Tunaikan Janjinya pada Gus Dur 

“Ketika orang-orang berkumpul di sekitar korban ledakan pertama, penyerang kedua meledakkan bomnya,” kata pernyataan kementerian itu. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari dailysabah.com, tanggal 21 Januari 2021.

Kementerian Kesehatan mengumumkan semua rumah sakitnya di ibu kota dikerahkan untuk merawat yang terluka.

Pemboman bunuh diri menandai yang pertama dalam tiga tahun yang menargetkan kawasan komersial Baghdad yang ramai, seperti yang dilaporkan The Associated Press (AP).

Mereka datang di tengah ketegangan politik yang meningkat karena Irak akan mengadakan pemilihan awal pada bulan Oktober. Pelakunya tidak segera diketahui.

Irak telah menyaksikan serangan yang dilakukan oleh kelompok Daesh dan kelompok milisi dalam beberapa bulan terakhir.

Milisi secara rutin menargetkan kehadiran Amerika di sana dengan serangan roket dan mortir, terutama Kedutaan Besar AS di Zona Hijau yang dijaga ketat.

Laju serangan telah menurun sejak gencatan senjata tidak resmi diumumkan oleh kelompok bersenjata yang didukung Iran pada bulan Oktober.

Kelompok Daesh telah melakukan serangan serupa di masa lalu tetapi jarang dapat menargetkan ibu kota sejak digulingkan oleh pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS pada pertempuran tahun 2017.

Baca Juga: Ruhut Sitompul: yang Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Banyak yang Ngawur

Pemboman kembar pada Kamis terjadi beberapa hari setelah pemerintah Irak dengan suara bulat setuju untuk mengadakan pemilihan awal pada bulan Oktober.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi telah mengumumkan pada bulan Juli bahwa pemilihan awal akan diadakan untuk memenuhi tuntutan pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Puluhan ribu demonstran turun ke jalan tahun lalu untuk menuntut perubahan politik dan diakhirinya korupsi yang merajalela dan layanan yang buruk.

Lebih dari 500 orang tewas dalam demonstrasi massal ketika pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Irak juga bergulat dengan krisis ekonomi parah yang disebabkan oleh harga minyak rendah yang telah menyebabkan pemerintah meminjam secara internal dan berisiko menghabiskan cadangan mata uang asingnya.

Bank Sentral Irak mendevaluasi dinar Irak hampir 20 persen tahun lalu, untuk memenuhi kewajiban pengeluaran.

Baca Juga: Kejutkan Publik Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Sebut Kitab Kuning Penangkal Paham Teroris

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras serangan teroris "keji" pada Kamis itu.

"Telah dipelajari dengan penyesalan bahwa sejumlah besar kematian dan cedera terjadi dalam serangan bunuh diri yang diadakan hari ini, tanggal, 21 Januari 2021, di sebuah pasar di ibukota Irak Baghdad," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengutuk keras serangan teroris yang keji itu dan dengan ini menekankan sekali lagi bahwa kami mendukung teman dan tetangga kami Irak dalam perang melawan terorisme," lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Turki menyampaikan belasungkawa kepada saudara-saudara di Irak, berharap belas kasihan Tuhan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam "serangan berbahaya" dan pemulihan yang cepat bagi yang terluka.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah