Untuk Kurangi Kekerasan di Afganistan, Joe Biden Tinjau kembali Kesepakatan Amerika dengan Taliban

- 23 Januari 2021, 22:00 WIB
Untuk Kurangi Kekerasan di Afganistan, Joe Biden Tinjau kembali Kesepakatan Amerika dengan Taliban.*
Untuk Kurangi Kekerasan di Afganistan, Joe Biden Tinjau kembali Kesepakatan Amerika dengan Taliban.* //Tangkap layar youtube.com/Joe Biden.

MANTRA SUKABUMI - Dalam upaya untuk kurangi kekerasan di Afganistan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden tinjau kembali kesepakatan Amerika dengan Taliban.

kesepakatan antara Amerika dengan Taliban tahun lalu di Qatar tentang memulai penarikan pasukan Amerika. Kali ini ditanjau kembali oleh Joe Biden dalam rangka kurangai kekerasan di Afganistan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah meninjau kembali kesepakatan yang sudah dilakukan Washington tahun lalu dengan Taliban untuk kurangi kekerasan di Afganistan.

Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini

Baca Juga: OPM Tembak Mati Prajurit Raiders Saat Shalat, Fadli Zon: Semoga di Tempat Terbaik Allah

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman Aljazeera, Sabtu, 23 Januari 2021 untuk kurangi kekerasan di Afganistan, presiden Amerika Joe Biden tinjau kembali kesepakatannya dengan Taliban.

Gedung Putih mengumumkan, Amerika Serikat akan meninjau perjanjian perdamaian yang dicapai dengan Taliban tahun lalu.

"Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, berbicara dengan mitranya dari Afghanistan Hamdullah Mohib dalam rangka memperjelas niat Amerika Serikat untuk meninjau kesepakatan tersebut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne, Jumat malam.

Secara khusus, Washington ingin memeriksa bahwa Taliban sudah penuhi komitmennya untuk memutuskan hubungan dengan kelompok teroris, untuk mengurangi kekerasan di Afghanistan, dan untuk terlibat dalam negosiasi yang berarti dengan pemerintah Afghanistan dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Ustad Yusuf Mansur Ajak Pengikutnya untuk Doakan Atlit Bulutangkis Ahsan dan Hendra

Menurut Sullivan, AS akan mendukung proses perdamaian dengan upaya diplomatik yang kuat dan regional, yang akan bertujuan untuk membantu kedua belah pihak mencapai penyelesaian politik yang tahan lama dan adil serta gencatan senjata permanen.

Mohib mentweet selama panggilan telepon kedua belah pihak bahwa setuju untuk bekerja menuju gencatan senjata permanen dan perdamaian yang adil dan tahan lama di negara tersebut.

Washington membuat kesepakatan dengan Taliban di Qatar tahun lalu untuk memulai penarikan pasukan Amerika dengan imbalan jaminan keamanan dari kelompok bersenjata dan komitmen untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Sullivan juga membahas dukungan AS untuk melindungi kemajuan terkini yang dibuat pada hak-hak perempuan dan kelompok minoritas sebagai bagian dari proses perdamaian.

Baca Juga: Sebut Dapat Informasi Baru dari DPRD DKI Jakarta Soal Asuransi Formula E, Ferdinand: Ini Kenapa Besar Sekali?

 Baca Juga: BMKG Imbau Jakarta Utara, Pusat, dan Kepulauan Seribu agar Waspada Bencana, ini Alasannya

 

"Kami berharap pihak lain tetap berkomitmen pada perjanjian itu juga," kata Mohammad Naeem, juru bicara kelompok itu di Qatar, kepada kantor berita AFP.

Langkah Washington disambut dengan desahan lega dari para pejabat di Kabul setelah berbulan-bulan spekulasi tentang bagaimana pemerintahan baru berpotensi mengkalibrasi ulang kebijakan Afghanistan.***

Editor: Encep Faiz

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x